Suara.com - Mungkin banyak yang tak tahu, akibat perubahan iklim yang terjadi proyeksi kerugian ekonomi yang dialami Indonesia sangat besar yakni mencapai Rp544 triliun pada 2020 hingga 2024.
Jika perubahan iklim tak diatasi tentu kerugian ekonomi ini akan semakin besar jumlahnya.
Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Medrilzam mengatakan kondisi tentu tak boleh dibiarkan, sejumlah program ekonomi hijau yang telah dilakukan pemerintah kata dia, baiknya didukung.
"Ini yang harus kita antisipasi. Bagaimana kita mengurangi potensi kerugian akibat perubahan iklim dan bencana," kata Medrilzam dalam sebuah webinar bertajuk Transisi ke Ekonomi Hijau, What Have We Done and Ways Forward, Kamis (6/1/2022).
Berdasarkan data yang ia sampaikan potensi kerugian ekonomi akibat perubahan iklim, antara lain disebabkan oleh kapal dan genangan pantai, penurunan ketersediaan air, penurunan produksi beras, dan peningkatan kasus demam berdarah.
Adapun rincian kerugian tersebut berasal dari sektor pesisir dan laut sebesar Rp408 triliun, sektor air sebesar Rp28 triliun, sektor pertanian sebesar Rp78 triliun, dan sektor kesehatan sebesar Rp31 triliun.
Dia menyebutkan hampir 99 persen bencana yang terjadi pada 2020 adalah bencana hidrometeorologi atau bencana yang disebabkan oleh kondisi cuaca dan iklim, seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung.
Bappenas memproyeksikan perubahan iklim Indonesia berdasarkan skenario Representative Concentration Pathway 4.5 menunjukkan kenaikan suhu 1,5 derajat celcius pada tahun 2.100. Sedangkan, kenaikan suhu mencapai 3,5 derajat celcius dengan menggunakan skenario RCP 8.5.
"Secara rata-rata kerugian ekonomi yang dialami karena bencana hidrometeorologi setiap tahunnya sebesar Rp22,8 triliun," ucapnya.
Baca Juga: Kendaraan Listrik: Perspektif Sisi Koin yang Terlupakan
Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya mendorong skenario pembangunan yang lebih berkelanjutan, yang tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, namun juga pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Bappenas mendorong enam strategi besar menuju transformasi ekonomi Indonesia, salah satunya ekonomi hijau dan rendah karbon.
Medrilzam menjelaskan ekonomi hijau merupakan model pembangunan yang menyinergikan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan.
"Ekonomi hijau ini dapat mendorong peluang kerja baru dalam konteks green job dan peluang baru dalam green investment," katanya.
Berita Terkait
-
Lonjakan Kasus Flu di Perkotaan, Benarkah Dipicu Perubahan Iklim?
-
Menteri Lingkungan Hidup: Ekonomi Hijau Harus Sejalan dengan Masyarakat dan Alam
-
Paviliun Indonesia di COP30 Resmi Dibuka, Jadi Panggung 'Jualan' Kredit Karbon Triliunan
-
Indonesia Tegaskan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif