Suara.com - Strategi perusahaan teknologi finansial yang mengadopsi teknologi komputasi awan (cloud computing) dihantui dengan potensi risiko keamanan siber.
Direktur Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dino Milano Siregar mengatakan risiko di dunia siber tidak bisa dielakkan seiring dengan pertumbuhan adopsi komputasi awan. Risiko tersebut misalnya dapat berupa potensi pishing, peretasan, hingga cross-site scripting (serangan XSS).
"Kami mengimbau kepada para perusahaan rintisan untuk mempertimbangkan dan berhati-hati dalam memilih jenis cloud yang akan mereka gunakan. Apakah itu hybrid, private, public, atau mungkin jenis community cloud. Mereka harus berhati-hati dalam menggunakannya dan menentukan penyedia yang memiliki sistem yang andal," kata Dino dalam webinar "PwC Indonesia Webinar: The Impact of Cloud Computing on the Indonesian Economy" pada Selasa (15/2/2022).
Tidak hanya mempertimbangkan jenis komputasi awan, perusahaan tekfin juga hendaknya mempertimbangkan aspek lain sebelum memilih penyedia teknologi, misalnya memilih penyedia komputasi awan yang sudah memiliki sertifikasi.
Selain itu, tekfin juga harus menempatkan server dan pusat data di Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Terkait isu keamanan, Dino mengatakan perusahaan tekfin juga perlu menempatkan sumber daya manusia yang dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cakap.
Meski terdapat risiko siber, keberadaan komputasi awan sendiri yang membawa banyak manfaat juga tidak dapat disangkal.
Teknologi ini, ujar Dino, dapat mengurangi kompleksitas dan mengurangi biaya yang dibebankan kepada pengguna. Komputasi awan juga memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan infrastruktur fisik yang membutuhkan investasi waktu dan biaya yang lebih banyak.
"Kita tahu bahwa adopsi komputasi awan memberikan peluang untuk sektor jasa keuangan, terutama untuk para startup," tuturnya.
Baca Juga: Pentingnya Standar Keamanan 5G dalam Antisipasi Ancaman Baru di Ruang Siber
Dari sisi back-end, Dino mengatakan perusahaan tekfin dapat memanfaatkan komputasi awan untuk menyimpan dan memproses data dalam skala besar. Sementara dari sisi front-end, kehadiran komputasi awan akan memudahkan para pengguna atau pelanggan.
"Komputasi awan memberikan peluang bagi mereka (perusahaan tekfin) untuk berkembang lebih jauh. Mereka harus mampu beradaptasi agar bisnisnya bisa berkembang sesuai dengan ekspektasi pasar," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Siswa SMA dan Pasangan Sesama Jenisnya Bikin Video Porno di Tengah Persawahan
-
6 Celah Keamanan Siber pada Startup
-
Bursa Calon DK OJK, AAJI Minta Anggotanya Diisi Orang Dari Industri Asuransi
-
Soal Seleksi Anggota DK OJK, Faisal Basri Sebut Sulit Mengukur Kinerja OJK karena Tak Diawasi
-
Pentingnya Standar Keamanan 5G dalam Antisipasi Ancaman Baru di Ruang Siber
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik