Suara.com - Emiten produsen gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) bersiap memenuhi kebutuhan gas khususnya jenis oksigen medis bagi rumah sakit rujukan COVID -19 seiring dengan makin meluasnya varian Omicron.
Direktur Operasional SBMA Iwan Sanyoto mengatakan, perseroan siap memberikan dukungan bagi rumah sakit-rumah sakit di Pulau Kalimantan untuk penyediaan oksigen medis untuk keperluan pelayanan bagi para pasien COVID-19.
"Berkaca pada pengalaman saat gelombang kedua kasus COVID-19 kemarin, kami mampu memproduksi 2.500 tabung per hari dengan catatan tabung tersedia," ujar Iwan, Sabtu (21/2/2022).
Ia menyebut, setiap kenaikan kasus COVID-19, permintaan oksigen medis di rumah sakit juga turut meningkat.
Peningkatan permintaan tersebut turut memacu pendapatan perusahaan. Kontribusi dari pemenuhan gas untuk sektor kesehatan dan perorangan pada pendapatan perseroan tahun lalu mencapai 10 persen.
Peningkatan permintaan oksigen medis juga terjadi di Kalimantan. Beberapa rumah sakit yang meningkatkan pesanannya berasal dari wilayah di Tanjung, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Berau, Nunukan dan Tarakan. Rumah sakit yang ada di wilayah tersebut sempat terjadi krisis oksigen medis terutama saat varian Delta meningkat sangat drastis pada Juli hingga Agustus 2021 lalu.
"Kalau untuk saat ini permintaan oksigen medical relatif masih normal namun kenaikannya terasa di hub kami yang di Bontang terutama untuk suplai ke RSPP Sangatta juga di Balikpapan," kata Iwan.
Iwan berharap jumlah kasus COVID-19 di berbagai wilayah di Indonesia dapat segera turun kembali sehingga aktivitas industri dan bisnis secara nasional dapat kembali pulih. Pihaknya pun menjamin kebutuhan oksigen medis khususnya untuk di Pulau Kalimantan dapat terpenuhi.
"Kami juga tetap siaga menghadapi varian Omicron. Belum lama ini kami diundang oleh pemerintah Kota Balikpapan bersama kepolisian daerah Kalimantan Timur untuk membahas ketersediaan oksigen medis. Kami menjamin ketersediaan stok aman," ujar Iwan.
Baca Juga: Kendalikan Pandemi, Pejabat Hong Kong Ngaku Sudah Habis-habisan Tekan Penularan Covid-19
Demi mencukupi kebutuhan oksigen medis dan juga gas industri yang terus meningkat, SBMA berencana membangun pabrik baru dengan nilai belanja modal sekitar Rp30 miliar.
Dengan melakukan peningkatan kapasitas produksi diharapkan produksi perseroan termasuk produk oksigen medis bisa meningkat dari semula 2 juta liter per tahun menjadi 10 juta liter per tahun.
SBMA juga siap memenuhi kebutuhan oksigen medis dari masyarakat dengan cara melayani isi ulang pada tabung oksigen yang dimiliki oleh masing-masing individu.
"Jadi kami sistemnya seperti pengisian BBM di pom bensin. Pelanggan bawa tabung lalu ditunggu sebentar. Kami isi lalu dikembalikan ke pelanggan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Justin Bieber Terinfeksi Covid-19, Konser di Las Vegas Ditunda
-
Tembus 5,1 Juta, Indonesia Urutan Ke-17 Negara Dengan Kasus Covid-19 Tertinggi Menurut WHO
-
Kendalikan Pandemi, Pejabat Hong Kong Ngaku Sudah Habis-habisan Tekan Penularan Covid-19
-
Kasus Aktif Tembus 686, Kematian akibat COVID-19 di Majalengka Tambah Dua Orang
-
Setelah Pangeran Charles, Ratu Elizabeth Dikabarkan Terpapar COVID-19
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera