Suara.com - Melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Hong Kong mendapat tanggapan serius dari pejabat pemerintahan setempat.
Mengutip ANTARA, pejabat tinggi Hong Kong John Lee mengaku sudah berjuang habis-habisan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19.
"Pemerintah telah memasuki tahap pertempuran habis-habisan. Sesuai instruksi penting Presiden Xi Jinping, untuk menstabilkan dan mengendalikan epidemi sebagai tugas utama," tulisnya dalam sebuah blog.
Dalam "tegurannya" kepada otoritas Hong Kong dalam pengendalian wabah yang memburuk, Presiden China Xi Jinping sebelumnya mengatakan perang melawan virus corona kini harus menjadi "misi utama".
Untuk melawan wabah, Hong Kong menambah fasilitas isolasi dan perawatan dengan bantuan tim konstruksi dari China daratan.
Otoritas kota itu mengatakan bahwa Terminal Kapal Pesiar Kai Tak akan dialihkan fungsinya menjadi fasilitas khusus untuk merawat pasien COVID dengan 1.000 tempat tidur untuk mengurangi beban rumah sakit umum.
Saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan 10.000 unit isolasi COVID di Penny's Bay, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas anti-wabah di kota itu "dalam waktu yang sangat singkat".
Kepala kesehatan Sophia Chan mengatakan pemerintah kota tengah mempertimbangkan untuk memperketat pembatasan sosial.
Meskipun Hong Kong sejauh ini telah mengesampingkan rencana penguncian seluruh kota, otoritas mempertimbangkan untuk mewajibkan tes COVID bagi 7,4 juta penduduknya.
Baca Juga: Kasus Aktif Tembus 686, Kematian akibat COVID-19 di Majalengka Tambah Dua Orang
China telah mengirim sejumlah ahli epidemi, pakar perawatan kritis dan lebih dari 100 petugas tes ke kota itu, di mana otoritas mengatakan bahwa lonjakan kasus baru dapat mereda setelah tiga bulan.
Pengalihan fungsi kompleks perumahan, hotel komersial dan pusat-pusat olahraga dalam ruang akan memberikan 20.000 unit ruang isolasi tambahan bagi mereka yang terbukti positif COVID namun tidak bergejala atau bergejala ringan.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Penantian 41 Tahun Berakhir, Singapura Susul Timnas Indonesia Lolos ke Piala Asia 2027
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Ocean Park Hong Kong: Petualangan Seru, Satwa Lucu, dan Fasilitas Ramah Muslim yang Bikin Betah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis