Suara.com - Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memberikan dampak yang luar biasa bagi sejumlah harga komoditas dunia, salah satunya minyak.
Dari data Bloomberg per hari ini saja, harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei 2022 ditutup naik 2,4 persen 3,06 persen menjadi di level 107,47 dolar AS per barrel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,7 persen menjadi di level 106,23 dolar AS per barrel.
Kondisi ini pun bisa membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ikut jebol, mengingat Indonesia sebagai negara net importir minyak.
Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef, M Rizal Taufikurahman mengungkapkan invasi Rusia ke Ukraina berimplikasi langsung terhadap pengeluaran anggaran yang dilakukan negara.
"Negara akan mengeluarkan anggaran untuk berbagai kebijakan yang akan berpengaruh terhadap ekonomi. Misalnya transmisi terhadap harga minyak yang memang sudah naik. Meskipun relatif tidak besar porsinya, tapi setidaknya ini berpengaruh,” kata Rizal dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (2/3/2022).
Rizal menambahkan ketika pemerintah membeli harga minyak dengan harga yang sedikit lebih mahal, tentunya nilai jual minyak di dalam negeri ikutan terkerek naik. Tak sampai disitu pengeluaran anggaran sejumlah subsidi energi juga akan diperkirakan membengkak.
"Ini pasti akan dirasakan terhadap kinerja ekonomi kita terutama sektor-sektor yang direct menggunakan BBM salah satunya transportasi,” ujarnya.
Tidak hanya minyak, Rizal menyebut hampir semua harga komoditas lainnya juga ikut terkerek naik akibat ketegangan Rusia-Ukraina.
Beberapa komoditas yang mulai mengalami kenaikan harga yaitu pangan, makanan olahan, hingga gas.
“Hampir semua komoditas naik, makanan, termasuk gas. Gas mulai naik. Pangan processing. Jadi hampir semua sektor akan naik. Termasuk daging,” katanya.
Rizal pun berharap pemerintah bisa melakukan kebijakan antisipatif terhadap dampak yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina tersebut.
"Pemerintah mesti antisipasi terhadap kemungkinan terjadi kenaikan berbagai komoditas yang sangat memungkinkan dalam jangka pendek akan terjadi," katanya.
Kenaikan Minyak Pengaruhi APBN
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Agung Pribadi mengatakan kenaikan harga minyak dunia turut mempengaruhi APBN, terutama soal subsidi energi yang diperkirakan bakal membengkak.
"Beban subsidi, khususnya BBM dan LPG juga meningkat dan bisa melebihi asumsi APBN 2022. Belum lagi biaya kompensasi BBM. Namun yang pasti, Pemerintah terus mengamankan pasokan BBM dan LPG," ungkap Agung.
Tag
Berita Terkait
-
Imbas Perang Rusia dan Ukraina Harga Minyak Dunia Tembus US$ 105 Per Barrel, Pengamat: Momentum Menghapus BBM Premium
-
Roman Abramovich Panik, Chelsea Segera Pindah Kepemilikan?
-
Harga Mobil Bakal Naik karena Perang Rusia-Ukraina? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Klub Lain Kutuk Perang, Real Madrid Kok Masih Kerjasama dengan Perusahaan Rusia?
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto