Suara.com - Perang antara Rusia melawan Ukraina yang hingga saat ini terus berlangsung membuat ekonomi dunia menjadi penuh ketidakpastian. Apalagi pada saat yang bersamaan hampir seluruh negara sedang berjuang untuk memulihkan ekonominya imbas pandemi Covid-19.
Begitu juga dengan Indonesia, kondisi geopolitik yang memanas antara dua negara pecahan Uni Soviet tersebut bisa membuat proses pemulihan ekonomi nasional bisa terhambat.
Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef, M Rizal Taufikurahman memproyeksikan ekonomi Indonesia akan turun 0,014 persen imbas kondisi perang tersebut .
Kenapa bisa menurun? Rizal menjelaskan, perang yang terjadi saat ini mengerek naik sejumlah harga komoditas seperti minyak hingga gas, sehingga berdampak pada kenaikan laju inflasi.
"Inflasi harga bergejolak tersebut pun sudah mulai bergerak, terutama untuk komoditas minyak, gas, dan daging," kata Rizal dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (2/3/2022).
Apalagi, kenaikan laju inflasi ini terjadi menjelang Ramadan yang biasanya kondisi harga sejumlah bahan pokok ikut naik, sehingga makin membebani kenaikan inflasi.
"Apalagi ini masih di tengah pandemi, sehingga akan ada penurunan ekonomi kita dalam jangka pendek," ujarnya.
Ia pun memperkirakan, harga minyak akan naik hingga 1,14 persen akibat ketidakpastian konflik Rusia dan Ukraina, adapun kenaikan harga komoditas lainnya yang akan mengikuti seperti daging yang diprediksikan naik hingga 0,07 persen, ekstraksi (gas dan listrik) 0,19 persen, pangan 0,05 persen, makanan olahan 0,08 persen, serta transportasi dan komunikasi 0,1 persen.
"Apalagi kita belum mengetahui perang ini akan terjadi sampai kapan dan berapa lama," katanya.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Bikin Harga Minyak Mahal, APBN RI Bisa Ikut Jebol
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG