Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan mencanangkan sembilan lompatan Kemnaker dimana berbagai hal harus dilakukan untuk menghadapi tantangan bidang ketenagakerjaan, mulai dari bonus demografi yang mengakibatkan tingginya angka penduduk bekerja sampai dengan situasi pendemi yang berimbas pada banyaknya pekerja yang ter-PHK, dirumahkan, dan dikurangi jam kerjanya.
Dalam upaya mencapai sembilan lompatan Kemnaker tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan Ditjen Binwasnaker dan K3 harus melakukan reformasi pengawasan ketenagakerjaan dan K3, melalui konsep grand design pengawasan ketenagakerjaan.
"Meskipun konsep ini masih perlu disempurnakan, grand design ini dapat menjadi acuan Ditjen Binwasnaker dan K3 dalam mencapai kondisi ideal, untuk menjawab tuntutan masyarakat akan pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan yang berintegritas dan kredibel," ucap Anwar Sanusi saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Binwasnaker dan K3 Kemnaker di Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/3/2022) siang.
Ia mengingatkan kepada jajaran Ditjen Binwasnaker dan K3, agar tetap menjaga fokus bekerja dalam mencapai sasaran kinerja. Selain itu juga penting dalam organisasi ini dalam menjaga kekompakan serta kerja sama tim. "Tidak mungkin suatu unit dapat mencapai tujuan secara maksimal tanpa adanya dukungan dari unit lain," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang, mengharapkan upaya kolaboratif dan inovatif perlu ditingkatkan untuk mencapai greater goals of organization, yaitu arah kebijakan Ditjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker serta visi misi Presiden Tahun 2019-2024.
"Saya berharap dari Rakernis ini dapat menghasilkan strategi-strategi baru dalam mencapai sasaran dan kinerja Direktorat Jenderal yang kita cintai ini," ujar Haiyani.
Berita Terkait
-
Calon Dirjen ILO Diharapkan Dukung Strategi Prioritas Pembangunan Ketenagakerjaan Indonesia
-
PNS Punya Peran Besar bagi Negara, Sekjen Kemnaker: Jadilah Aparat yang Profesional
-
Korban Penembakan OPM, Pratu Heriyanto Dievakuasi ke Timika
-
OPM Serang Pos Koramil di Kabupaten Puncak, Leher Pratu Herianto Tertembak
-
Pencabutan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, Muhaimin Iskandar: Bagus, Memang Harus Dicabut
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025