Suara.com - Kalangan pengusaha menyambut rencana pemerintah yang mengubah status pandemi COVID-19 menjadi endemi diharapkan jadi momen perekonomian ke arah normal.
Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang pada Selasa (8/3/2022), mengatakan pelaku usaha siap menjalankan status endemi dengan aturan protokol yang ditetapkan pemerintah.
"Pelaku usaha menunggu keputusan pemerintah kapan status endemi akan diberlakukan. Pengusaha berharap status endemi ini dapat ditetapkan pertengahan Maret 2022 agar pelaku usaha dapat memanfaatkan momentum bulan puasa dan Idul Fitri," katanya.
Ia juga menuturkan, dengan penetapan status endemi pada pertengahan Maret 2022 diharapkan pelaku usaha dapat memanfaatkan momentum bulan Ramadhan dan Idul Fitri untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.
Sarman menuturkan dan kesempatan untuk meningkatkan omzet dan profit guna memperkuat arus kas yang dua tahun ini sangat sekarat.
Ia menilai jika momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka akan berpotensi memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 karena dipastikan akan mampu menggenjot konsumsi rumah tangga yang signifikan.
"Terlebih jika masyarakat diizinkan untuk mudik ke kampung halaman, akan lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah yang akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Secara terpisah, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia DKI Jakarta itu mengungkapkan, situasi pandemi dua tahun terakhir menyebabkan aliran uang di daerah tersendat.
Seiring dengan proses pemulihan ekonomi yang terjadi, dan keuangan masyarakat juga sudah mulai membaik, maka mudik tahun ini diperkirakan akan mampu mendorong uang mengalir dari kota ke daerah semakin besar.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Jawa dan Bali Mulai Membaik, Jabodetabek Turun ke PPKM Level 2
"Jika ini menjadi kenyataan maka target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 yang dipatok pemerintah di kisaran 5 persen-5,5 persen akan dapat tercapai," katanya.
Sarman juga mengingatkan agar pemerintah sudah harus menyiapkan skenario antisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi, utamanya terkait konflik Rusia-Ukraina dan dampaknya yang akan mempengaruhi harga minyak dunia, harga komoditi dan pangan.
"Terlebih awal bulan April kita sudah memasuki bulan puasa, dimana kebutuhan berbagai pokok pangan semakin meningkat, agar pemerintah dapat memastikan ketersediaan pokok pangan agar tidak terjadi gejolak harga yang melampaui kemampuan daya beli masyarakat," pungkas Sarman.
Berita Terkait
-
Progres Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang Nyaris 100 Persen
-
Data WHO: Korban Meninggal karena COVID-19 Hampir 6 Juta Jiwa
-
Pakar Epidemiologi: Penanganan Varian Omicron di Indonesia Lebih Baik dari Delta
-
Pandemi Covid-19 di Jawa dan Bali Mulai Membaik, Jabodetabek Turun ke PPKM Level 2
-
Alasan Status PPKM Jabodetabek Turun Jadi Level 2
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025