Suara.com - Pengamat ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hidayatullah Muttaqin berharap, kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok yang terjadi saat ini jangan sampai mengganggu pertumbuhan positif ekonomi.
"Guncangan kenaikan harga di awal 2022 ini harus benar-benar bisa diatasi pemerintah dengan cepat jika tak ingin berdampak lebih luas," kata dia, Rabu (9/3/2022).
Muttaqin menjelaskan, ekonomi nasional pada 2021 sudah tidak mengalami kontraksi karena pertumbuhan ekonomi sudah berada di level positif.
Hal ini menunjukkan ekonomi bergerak pada arah pemulihan meskipun situasi masih berada dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Persoalannya adalah pemulihan ekonomi kini mulai mendapatkan gangguan dari gejolak harga kebutuhan pokok," cetus akademisi Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM itu.
Muttaqin mengatakan kenaikan harga-harga sembako termasuk gas elpiji dapat pemicu inflasi dan menggerus daya beli masyarakat.
Pada Februari 2022, tidak terjadi inflasi melainkan deflasi pada tingkat -0,02 persen. Tetapi angka inflasi pada Januari 2022 sudah cukup tinggi yaitu 0,56 persen.
Sementara bulan Maret ini ada potensi ancaman inflasi mengingat masih bergejolaknya harga sembako dan semakin dekatnya bulan Ramadhan.
Ia menilai pada satu sisi terjadi kelangkaan dan instabilitas harga minyak goreng plus elpiji, di sisi lain permintaan masyarakat akan semakin meningkat seiring dengan naiknya konsumsi pada bulan Ramadhan.
Baca Juga: Rusia Dikucilkan Negara Barat Secara Ekonomi, Harga Minyak Dunia Jadi Melonjak
"Situasi dapat semakin memburuk jika eskalasi perang Rusia-Ukraina meluas dan menyebabkan harga minyak dan gas dunia melambung," ujar ekonom jebolan Universitas Birmingham Inggris itu.
Dengan kondisi tersebut, tambah dia, pemerintah pusat perlu memikirkan antisipasi dampak kenaikan harga minyak mentah dan gas di pasar global.
Sebab jika pemerintah mudah melakukan penyesuaian dengan menaikkan harga gas elpiji dan BBM dampaknya akan berbalik menghantam pemulihan ekonomi dan menggerus daya beli masyarakat.
Saat ini, Pertamina menaikkan harga elpiji non subsidi mulai 27 Februari 2022 Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan harga isi ulang gas elpiji 5,5 kg naik menjadi Rp98 ribu.
Sedangkan gas elpiji 12 kg menjadi Rp197 ribu pada tingkat agen. Ini adalah kenaikan yang ke dua kali dalam waktu dua bulan. Sebelumnya, Pertamina juga telah menaikkan harga elpiji non subsidi tersebut pada 25 Desember 2021.
Muttaqin menyebut kenaikan harga elpiji non subsidi merupakan pukulan bagi rumah tangga serta usaha rumah makan dan warung makan yang sudah dihantam kenaikan harga minyak goreng dan kedelai, serta komoditi bahan pokok lainnya.
Berita Terkait
-
Terungkap! Minyak Goreng Ternyata Banyak Diserap Pelaku Industri, Stok buat Rakyat jadi Habis
-
Mendag Lutfi Bongkar Biang Kerok Mahalnya Harga Minyak Goreng, Ternyata Begini Modusnya
-
Wakil Rakyat Soroti Transparansi Harga Kebutuhan Masyarakat: Benarkah Efek Konflik Rusia?
-
Jual Minyak Goreng di Atas Harga Eceran Tertinggi Bakal Ditangkap
-
Rusia Dikucilkan Negara Barat Secara Ekonomi, Harga Minyak Dunia Jadi Melonjak
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!