Suara.com - Indonesia harus memiliki peran aktif dalam membangun arsitektur kesehatan global dengan melakukan sejumlah upaya yang mendorong ketahanan dan kemandirian kesehatan.
Green Pharmacy merupakan konsep pendekatan ekologis industri farmasi yang dapat dilakukan oleh industri untuk sektor kesehatan sekaligus berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
Topik ini mengemuka dalam forum diskusi para Think Tank T20 dengan tema The Indonesian Healthcare Future Forward. T20 menjadi wadah bagi globalthink-tank dan para ahli untuk menyajikan analisis yang komprehensif terkait diskusi yang sedang berlangsung di G20 dan menghasilkan ide-ide untuk mendukung G20 dalam menghasilkan kebijakan yang konkret dan berkelanjutan.
Hasil akhir T20 dipresentasikan kepada G20 working groups, para menteri, dan pemimpin negara sebagai alternatif kebijakan, bukan rekomendasi. Sementara G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa.
Di tahun ini, Indonesia menjadi Presidensi G20 sebagai tuan rumah penyelenggaraan G20 yang dimulai dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022.
Dalam membangun ketahanan dan kemandirian kesehatan, industri farmasi lokal di Indonesia telah menjalankan sejumlah langkah dan upaya, salah satunya melalui konsep Green Pharmacy.
Director of Research & Business Development Dexa Group Dr. Raymond Tjandrawinata mengemukakan konsep Green Pharmacy sebagai pendekatan ekologis industri farmasi.
Dalam konsep ini dijelaskan perusahaan farmasi memiliki peran dalam menjalankan aktivitas industrinya dengan memperhatikan ekosistem dan pentingnya interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya.
Secara garis besar dalam pemaparan yang diberikan Dr. Raymond, Green Pharmacy harus meminimalisasi dampak lingkungan dari obat-obatan dalam menerapkan semua kegiatan farmasi, yang dimulai dari merancang molekul baru hingga manufaktur, distribusi, dan pembuangan limbah.
Baca Juga: Surveyor Indonesia Ungkap Kendala Rendahnya TKDN Industri Farmasi
Namun demikian, untuk mewujudkan konsep Green Pharmacy agar memiliki kontribusi dalam arsitektur kesehatan global, memerlukan komitmen dan peran serta dari semua pihak.
"Ke depan, Green Pharmacy harus menjadi mayoritas obat yang ada dalam formularium nasional. Ini adalah impian kita, tetapi ini dapat dilakukan jika pemerintah bersama sektor swasta dan institusi pendidikan bekerja bahu-membahu untuk mewujudkannya. Karena Green Pharmacy adalah konsep yang sangat bagus untuk banyak negara," kata Dr. Raymond ditulis Kamis (10/3/2022).
Lebih lanjut Dr. Raymond mengungkapkan bahwa pengobatan konvensional sangat berguna dalam hal terapi manusia. Banyak penyakit yang bisa diatasi dengan pengobatan konvensional, misalnya gangguan metabolisme, onkologi, hingga gangguan mental.
“Tapi kita cenderung lupa bahwa obat konvensional ini, sebagian besar molekulnya juga memiliki risiko ekologi. Karena sifat obat konvensional, dari pembuatan hingga manajemen risikonya, berdampak pada lingkungan,” terangnya.
Sebuah pelajaran yang sangat penting dari dampak limbah industri farmasi yang kurang memperhatikan faktor ekologi. Seperti kasus di Hyderabad, India, di mana 50 persen dari 170 perusahaan farmasi beroperasi di sana. Limbah dari obat generik yang banyak diproduksi untuk ekspor, mencemari lingkungan termasuk air minum.
Jika air itu dikonsumsi oleh manusia, senyawa kimia dari obat itu masuk ke dalam tubuh dan akan meningkatkan resistensi antibiotik bahkan risiko kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun