Suara.com - Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi ke-5 terbesar dunia pada 2045. Tapi itu berdasarkan trend pertumbuhan pra-pandemi. Kini, Indonesia harus punya terobosan dan kreatifitas luar biasa untuk bisa melompat dari posisi ke-16 saat ini. Pembangunan IKN Nusantara salah satunya.
Disrupsi pandemi tak ayal telah mengaburkan prediksi Indonesia sebagai emerging power yang akan naik ke papan atas kekuatan ekonomi dunia satu-dua dekade mendatang. Sejumlah parameter berubah. Dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi dari minimal 5 persen menjadi 2,07 persen pada 2020 dan 3,69 persen pada 2021.
Indonesia membutuhkan terobosan besar dan kreatifitas untuk bisa tetap mewujudkan cita-cita besar itu. Demikian menurut Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. Menjadi kekuatan ekonomi ke-5 terbesar dunia, lanjut Budi Gunawan, merupakan target di Visi Indonesia 2045 yang dicanangkan Presiden Jokowi, 2019 lalu.
Pada usianya ke-100 tahun tersebut, Indonesia akan berada di papan atas ekonomi dunia bersama China, AS, India, dan Jepang. Saat itu, pendapatan per kapita Indonesia setidaknya USD 29.300, naik 7 kali dari saat ini US$4.349,5. Terobosan itu, antara lain, pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
“Dengan segera membangun IKN Nusantara, jalan Indonesia untuk kembali dan melampaui level pertumbuhan sebelum pandemi terbuka. Indonesia akan lebih cepat memiliki model ekonomi berbasis digital sebagai pendorong pertumbuhan. Juga mengadopsi arah ekonomi berkelanjutan, bersahabat dengan alam, dan lebih merata secara geografis. Struktur ekonomi Indonesia saat ini secara spasial didominasi Pulau Jawa (57,89 persen), padahal potensi wilayah lain sangat besar,” papar Budi Gunawan di Jakarta, Jumat (11/3/2022).
Inilah antara lain latar belakang keputusan Presiden Jokowi memulai pembangunan IKN Nusantara tahun ini juga. Untuk menciptakan momentum akselerasi pembangunan nasional yang lebih cepat dan berkesinambungan demi Visi Indonesia 2045. Tanpa keberanian membuat terobosan besar ini, prediksi cerah yang telah disepakati berbagai lembaga ekonomi dan moneter dunia seperti IMF, World Economic Forum, World Bank, Asian Development Bank, serta PricewaterhouseCoopers dan McKinsey, hanya akan berlalu tanpa kepastian.
“Desain IKN Nusantara disesuaikan sebagai kawasan pertumbuhan baru dengan semua kriteria perekonomian masa depan: smart, green, dan sustainable. Kawasan ini akan menjadi tempat para talenta terbaik kita mengeksplore kemampuan mereka menciptakan inovasi baru dalam industri kreatif, light manufacture, dan green economy, yang terbukti telah menjadi motor pertumbuhan ekonomi hari ini,” kata Budi Gunawan.
Harapan kemajuan yang dibawa IKN Nusantara ditangkap baik masyarakat Kalimantan Timur. Ketua Persekutuan Adat Dayak Balikpapan, Lampang Bilung, menyatakan, pembangunan IKN Nusantara akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat setempat sebagai konsekuensi investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.
"Pembangunan IKN di wilayah ini juga akan mendorong percepatan pengembangan SDM lokal, karena kami yakin tidak akan ditinggalkan. Kami didorong untuk ikut maju mengikuti kemajuan IKN Nusantara," ujarnya.
Baca Juga: Tidak Singkron, HET Minyak Goreng Dianggap Rugikan Pedagang Pasar Tradisional
Hal serupa dikemukakan Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Indonesia) Kutai Kartanegara Andika Abbas. Rencana pembangunan IKN Nusantara telah membangkitkan semangat generasi muda Kaltim untuk bersiap dan berbenah diri.
"Kini program-program di HMI kami arahkan untuk pembenahan dan pembinaan kualitas SDM. Kita harus siap ambil bagian. Dan bicara mengenai smart city, masyarakat lokal tentu harus memenuhi kualifikasi tertentu," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun