Suara.com - Ada laporan kenaikan kasus harian COVID-19 di China hingga capai lebih dari dua kali lipat ketika wabah virus corona semakin meluas di bagian timur laut negara itu.
"Jumlah kasus penularan lokal dengan gejala terkonfirmasi pada Senin mencapai 3.507," kata Komisi Kesehatan Nasional China , naik dari 1.337 kasus pada Minggu (13/3/2022).
Angka tersebut jadi yang tertinggi sejak dua tahun terakhir. Hampir 90 persen dari jumlah kasus baru itu ditemukan di Jilin.
Provinsi di timur laut China itu telah melarang 24,1 juta penduduknya bepergian antarkota atau antarprovinsi tanpa izin dari kepolisian.
Seorang pejabat Partai Komunis setempat mengatakan pemerintah Jilin harus menyiapkan rumah sakit rujukan, rumah sakit sementara, dan tempat-tempat tak terpakai untuk memastikan semua pasien dan kontak dekat mereka diisolasi.
Jumlah kasus baru tanpa gejala, yang tidak dicatat sebagai kasus terkonfirmasi di China, mencapai 1.768 pada Senin, naik dari 906 kasus pada Minggu.
Tidak ada kematian yang tercatat pada Senin (15/3/2022), sehingga angka totalnya masih 4.636 jiwa selama pandemi. Jumlah kasus COVID-19 di China masih terbilang kecil dalam skala global.
Namun, pakar kesehatan mengatakan tingkat kenaikan harian dalam beberapa pekan ke depan akan menjadi faktor penentu apakah pendekatan "nol kasus dinamis" yang ketat masih efektif melawan varian Omicron yang menular cepat.
Sistem peramalan COVID-19 Universitas Lanzhou memprediksi lonjakan infeksi saat ini akan bisa dikendalikan pada awal April setelah total akumulasinya mencapai sekitar 35.000 kasus.
Baca Juga: Nah! China Tuding Negara Tetangga Jadi Pemicu Gelombang Baru Covid-19
Universitas itu mengatakan meskipun wabah saat ini merupakan yang terburuk sejak Wuhan pada 2020, China akan dapat mengendalikannya selama pembatasan ketat dilakukan.
Hingga 14 Maret, China telah melaporkan 120.504 kasus terkonfirmasi, termasuk kasus impor dari luar daratan.
Berita Terkait
-
Terparah dalam 2 Tahun, China Sebut Gelombang Terbaru Covid-19 Disebabkan Negara Tetangga
-
Ketua Satgas Letjen Suharyanto Yakin MotoGP di Mandalika Aman dari Penularan Covid-19
-
Peneliti Temukan Obat Ivermectin Tidak Efektif untuk Virus Corona Covid-19
-
China Tuding Negara Tetangga Sebagai Biang Menyebarnya Gelombang Terbaru COVID-19
-
Nah! China Tuding Negara Tetangga Jadi Pemicu Gelombang Baru Covid-19
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
Terkini
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Bank Mandiri Salurkan Rp 31,79 Triliun KUR ke 273.045 UMKM
-
Akhir Bulan September, Cek Rincian Bunga Deposito Dolar di BNI, Mandiri dan BNI
-
Ancam Kirim Kejaksaan & KPK, Prabowo Beri Waktu 4 Tahun ke Danantara untuk 'Bersihkan' BUMN
-
Jurus Bank Jakarta Gencarkan Inklusi Keuangan untuk Gen Z
-
Grafik Harga Emas Sepekan Terakhir, Tabungan Emas Makin Cuan
-
Kebijakan Pengendalian Udara 20 Tahun Mati Suri, Investasi Ekonomi Terancam?
-
Danantara Awasi Pembayaran Utang LRT Jabodebek Rp 2,2 Triliun dari KAI ke Adhi Karya
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Industri Dapat Angin Segar dari Pemerintah
-
Warga Sumut Sepenuhnya Terlindungi Program JKN dengan UHC Prioritas