Suara.com - Persoalan global yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan, seperti merebaknya pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas ekonomi publik hingga perkembangan konflik geopolitik yang terjadi di Eropa, telah mendorong peningkatan harga sejumlah harga komoditas energi.
Kondisi tersebut terlihat jelas dalam pergerakan harga batu bara yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2021, misalnya, pemerintah sempat menetapkan harga batubara acuan (HBA) tertinggi di bulan November 2021 mencapai US$ 215,63 per metrik ton (MT) atau naik 33% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kenaikan tersebut, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terjadi karena meningkatnya permintaan dari Tiongkok, menyusul mulai memasuki musim dingin serta kondisi cuaca buruk yang menyebabkan terganggunya kegiatan produksi dan transportasi batu bara di sejumlah provinsi produsen batu bara. Faktor-faktor tersebut yang kemudian menjadi faktor naiknya harga batu bara global.
Selain itu, kenaikan harga batu bara pada tahun lalu juga merupakan imbas pemulihan ekonomi dunia pascapandemi yang menyebabkan permintaan batu bara meningkat.
Sementara untuk tingkat produksi, masih belum bisa mengimbangi tingginya permintaan. Permintaan sangat tinggi terjadi di negeri tirai bambu pun ditambah gangguan pasokan dan harga gas alam yang lebih tinggi secara global.
Terkini, harga batu bara global kembali terkerek setelah Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Sebagai contoh, di Pasar ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak pada Maret 2022 sudah mencapai harga US$ 418,75/ MT.
Bahkan, jika melansir Barchart.com, harga kontrak untuk bulan April 2022 di ICE Newcastle telah mencapai angka US$478/MT.
Sementara di Indonesia, Kementerian ESDM telah menetapkan HBA Maret 2022 sebesar US$203,69 per ton atau naik US$ 15,31 per ton dari Februari lalu, yaitu US$ 188,38 per ton.
Baca Juga: Pengusaha yang Tidak Taat DMO Batu Bara Bakal Kena Denda dari Menkeu Sri Mulyani
"Konflik ketegangan geopolitik yang terjadi di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina menyebabkan ketidakpastian pada pasokan gas," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam pernyataan resminya, Rabu (16/3/2022).
Agung mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi karena Rusia merupakan salah satu produsen gas terbesar di dunia, sehingga dengan adanya konflik tersebut memicu terjadinya kendala pasokan gas di Eropa.
"Akibatnya negara-negara Eropa mulai beralih kembali ke batu bara sebagai sumber energi," ujarnya.
HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.
Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batu bara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).
Sementara itu, jika mengacu pada Argus/Coalindo Indonesian Coal Index tanggal 25 Februari 2022, harga batu bara untuk kelompok Indonesia Coal Index (ICI) 3, sebuah indeks untuk batu bara dengan kandungan Gross Calorific Value (GAR) 5.000 kcal/kilogram berada di harga US$118/MT.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Mirip Stockbit, Biaya Murah dan Terdaftar OJK
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Menkeu Purbaya: Saya Tak Suka Banyak Utang!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dari Bekasi, Gunung Kidul dan Sukadana
-
Menkeu Purbaya Buka Opsi Turunkan PPN, Ditentukan Akhir Tahun
-
Imajinasi Iklim dari Pinggiran: Cerita yang Tak Terdengar di Forum-forum Megah Pemerintah
-
Pemerintah Tarik Utang Hingga Rp 501,5 Triliun, Wamenkeu Ungkap Realisasinya