Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan kritikan keras dari Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra), lembaga tersebut menilai Jokowi hanya memprioritaskan proyek pembangunan infrastruktur saja, tetapi soal nasib rakyat kecil diabaikan.
Hal tersebut dikatakan Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi dalam sebuah diskusi virtual bertajuk 'Jokowi Jengkel: Menuju Reshuffle Kabinet?' Minggu (27/3/2022).
Baidul mengatakan bahwa Presiden seolah-olah hanya fokus terhadap proyek pembangunan infrastruktur, seperti halnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, padahal kata dia pembiayaan proyek ini hingga sekarang belum jelas.
"Setelah sekian waktu proses proyek IKN ini, bahkan sudah diresmikan soal pembiayaannya hingga kini belum jelas, sehingga mau tak mau harus tarik (anggaran) kenceng di APBN" kata Baidul.
Sedangkan, menurut Baidul, persoalan kebijakan pangan terutama harga-harga yang melonjak tinggi sepertinya diabaikan oleh Presiden.
"Di sisi lain kebijakan disektor pangan dirasakan betul. Artinya dua sisi yang berlawanan secara ekstrem. Di satu sisi pemerintah getol proyek infrastruktur seperti IKN, namun di sisi lain nasib rakyat terabaikan, terabaikan karena kebijakan pangan tidak berpihak pada masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, Baidul menerangkan kebijakan sektor pangan seharusnya bukanlah lagi jadi masalah Presiden, karena di periode pertama menjabat, Presiden sangat gencar melakukan pembangunan sektor pertanian.
Dirinya mencontohkan soal surplus beras, namun sayangnya pemerintah masih melakukan importasi. "Ini kan sesuatu yang aneh," katanya.
Tak hanya itu untuk kasus mahalnya harga minyak goreng hingga kedelai juga sudah sepantasnya bukan lagi persoalan.
Baca Juga: Jokowi Murka ke Menteri hingga Ancam Reshuffle, Seknas Fitra: Apa Gunanya Marah, Khawatir Cuma Gimik
"Tapi sayangnya negara tak berdaya melawan itu semua," ucapnya.
Jokowi Marah-marah
Sebelumnya, kemarahan Jokowi meluap saat memberikan pengarahan kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia. Ia geregetan karena banyak jajarannya melakukan impor barang.
Jokowi membeberkan pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintahan malah lebih sering menggunakan barang impor, sementara produksi pabrik dalam negeri melimpah.
Salah satunya adalah masih terdapat kementerian atau BUMN yang memberi CCTV secara impor. Padahal, Jokowi menilai banyak perusahaan lokal yang memproduksi barang tersebut.
Saking jengkelnya, Jokowi sampai tidak segan mengatakan kata bodoh dua kali. Sebab, jika saja kementerian dan BUMN membeli produk dalam negeri itu, jelas akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Berita Terkait
-
Jokowi Murka ke Menteri hingga Ancam Reshuffle, Seknas Fitra: Apa Gunanya Marah, Khawatir Cuma Gimik
-
Waduh Jokowi Marah, 3 Sosok Menteri Ini yang Kena 'Semprot' Presiden
-
Jokowi Diapresiasi Muhammadiyah Usai Jenguk Buya Syafii, Viral PR Matematika Anak PAUD Membingungkan
-
CEK FAKTA: Viral Foto Jokowi Beri Minyak Goreng pada Juara MotoGP Mandalika Miguel Oliveira, Benarkah?
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Daftar Kementerian dan Instansi CPNS 2026, Diprediksi Bakal Buka Seleksi
-
BRI Sahabat Disabilitas, Dorong Difabel Berdaya Melalui Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan
-
Influencer Tak Bisa Sembarangan, OJK: Harus Jujur Jika Endorse Produk Keuangan
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
-
Mengenal Skema Ponzi: Dugaan Borok di Balik Bisnis Vendor Ayu Puspita Dinanti
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil