Suara.com - Wakil Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani turut menanggapi peryantaan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy yang menuduh Qatar dan negara penghasil gas di dunia turut berkontribusi tak langsung dalam operasi militer Rusia.
Dalam kesempata itu, ia justru mengaku prihatin konflik yang terjadi di Timur Tengah sejak ratusan tahun lalu. Namun, saat ini dunia seakan menutup mata. Sangat kontras dengan perhatian terhadap Ukraina.
"Penderitaan kemanusiaan yang telah kita lihat di Ukraina, yang sekarang semua orang membicarakannya, telah menjadi penderitaan negara-negara Timur Tengah selama bertahun-tahun, dan (publik dunia) seolah (menganggapnya) tidak pernah terjadi," kata Al Thani.
Hal serupa juga disampaikan perwakilan pejabat Uni Emirat Arab (EUA) untuk urusan luar negeri yang menyebut, peristiwa yang terjadi di Mariupol serupa dengan yang terjadi di Aleppo, Suriah. Meski sikap dunia terhadap dua peristiwa ini sangat berkebalikan.
Sejumlah pejabat Qatar dan negara Timur Tengah memilih untuk tidak bertindak lebih dalam konflik di Ukraina. Mereka justru berharap, dunia tidak hanya fokus pada Ukraina melainkan juga berbagai konflik yang sudah laa terjadi di Timur Tengah seperti di Palestina, Suriah, Afghanistan hingga Yaman.
Dikabarkan sebelumnya, kala hadir di Doha Forum secara daring, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy secara mengejutkan menyebut, negara-negara penghasil gas untuk turut berkontribusi dalam operasi militer Rusia di negaranya.
Menurut dia, Rusia berani melaksanakan operasi militer di Ukraina karena negara yang dipimpin Vladimir Putin itu menguasai pasokan energi di Eropa. Ia lantas berharap, Qatar dan negara penghasil gas lain meningkatkan pasokan gas ke Eropa.
“Negara-negara yang bertanggung jawab seperti Qatar adalah pengekspor sumber daya alam yang andal dan solid. Mereka dapat memberikan kontribusi mereka untuk stabilisasi di Eropa,” ujar Zelenskyy, dikutip dari Bloomberg, Minggu (27/3/2022).
Baca Juga: Volodymyr Zelenskyy Berbicara Kepada Media, Rusia Minta Agar Tak Disiarkan
Berita Terkait
-
Lisensi Android Dicabut Google, Produsen Ponsel Rusia Bakal Pakai HarmonyOS Huawei
-
5 Momen Menarik dan Mengejutkan Oscar 2022, Ada Will Smith Tampar Chris Rock
-
Perundingan Rusia-Ukraina Bakal Berlanjut di Turki, Presiden Erdogan: Kami Siapkan Segala Dukungan
-
Presiden Ukraina: Negara Penghasil Migas Bertanggung Jawab Atas Serangan Rusia
-
Volodymyr Zelenskyy Berbicara Kepada Media, Rusia Minta Agar Tak Disiarkan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya