Suara.com - Penjualan solar bersubsidi pada SPBU di Kota Padang saat ini dialihkan ke malam hari mulai pukul 21.00 WIB sebagai upaya mencegah terjadinya kemacetan akibat panjangnya kendaraan yang antre.
"Berdasarkan hasil keputusan rapat bersama pemangku kepentingan terkait, mulai hari ini penjualan Biosolar di SPBU dimulai pukul 21.00 WIB guna mengurangi kemacetan," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Andree Algamar di Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/3/2022).
Ia menuturkan, Pertamina sudah menambah kuota dengan mengalihkan kuota akhir tahun dan dimajukan untuk saat ini guna mengatasi kelangkaan.
"Biasanya kebutuhan solar 280 kiloliter per hari menjadi 400 kiloliter per hari," kata dia.
Ia juga mengatakan, untuk mengatasi kemacetan pihak pemerintah provinsi (pemprov) menggandeng Samsat untuk pencatatan nomor polisi kendaraan yang mengisi Biosolar.
"Kemudian Hiswana Migas juga sudah menyiapkan satgas pengawasan penyaluran solar di SPBU," kata dia.
Menurutnya, salah satu penyebab panjangnya antrean kendaraan mengisi solar subsidi adalah karena selisih harga dengan nonsubsidi cukup tinggi hampir Rp8.000 per liter.
"Apalagi yang mengisi solar subsidi kemudian adalah truk pengangkut sawit yang harga jualnya sedang tinggi-tingginya saat ini, tapi malah ikut pula antre mengisi solar subsidi," kata dia.
Berkaitan adanya kendaraan yang dinilai mengisi BBM subsidi namun tidak sesuai peruntukan ia menyampaikan akan dipasang spanduk di SPBU yang berisi nomor pengaduan ke Direskrim Polda Sumbar.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Pertamina Pastikan Harga Dan Stok BBM Tetap
Selain itu jika satgas telah aktif maka bisa dilakukan pengawasan agar tidak ada lagi penjualan solar subsidi menggunakan jeriken.
"Walau solar tingkat kebakaran rendah dari premium tapi tetap tidak bisa ditoleransi ada yang menjualnya secara eceran apalagi dekat SPBU," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bantah Setujui Harga Pertamax Naik Rp 16.000, Komisi VI DPR: Cuma Dukung Harga BBM Sesuai Minyak Dunia
-
Perbandingan Harga BBM Setara Pertamax di Asia Tenggara, Indonesia Cukup Murah
-
Jelang Ramadhan Solar Langka: Antrean Panjang hingga Bahan Pokok Terganggu
-
Barang Bekas Pembalap MotoGP Mandalika Akan Segera Dilelang, Mulai Spidol Hingga Helm Aleix Espargaro
-
Jelang Ramadhan, Pertamina Pastikan Harga Dan Stok BBM Tetap
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Impor Pertalite Capai 60 persen dari Kebutuhan 39 Juta kl per Tahun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina