Suara.com - Pabrikan pembuat perangkat keras Intel resmi meluncurkan chip generasi kedua alat tambang Bitcoin yang dinamai Intel Blockscale ASIC.
Chip ini jadi kabar baik bagi para penambang Bitcoin karena diklaim fokus kepada efisiensi energi dan keberlanjutan serta beroperasi dengan daya 26 J/TH. Chip ini diklaim yang paling hemat dibandingkan para pesaing mereka.
Chip ini memiliki keunggulan mampu meningkatkan efisiensi energi penambangan Proof of work (PoW). Intel mengklaim, mereka melakukan penelitian dan pengembangan selama puluhan tahun di bidang chip.
Mengutip Bitcoin Magazine via Blockchainmedia, GM Solusi Bisnis dan Blockchain Grup Sistem Komputasi dan Grafik Terakselesari Intel, Jose Rios mengatakan, Blockscale ASIC mampu membantu perusahaan penambangan Bitcoin mencapai sasaran keberlanjutan dan penambahan hash rate di masa depan.
Setiap chip Blockscale ASIC memiliki hash rate 580 GH/s dengan efisiensi daya 26 J/TH serta mendukung hingga 256 sirkuit terintegrasi (IC). Selain itu, chip ini memiliki kapabilitas pengukuran suhu dan voltase.
Berdasarkan informasi terkait, penambangan dengan 256 chip Intel itu hanya membutuhkan konsumsi listrik sebesar 3.860 W. Untuk informasi, alat tambang terkemuka saat ini, dari Bitmain menghasilkan 140 TH/s dengan konsumsi energi 3.010 W dan 21,5 J/TH efisiensi daya.
Sebelumnya, chip tambang Bitcoin generasi pertama Intel mencakup total 4.248 mm persegi silikon yang mampu kekuatan hingga 40 Terahash per detik dengan konsumsi daya 3.600 W. Generasi pertama ini tentu saja belum sanggup berkompetisi ketat dengan Bitmain atau MicroBT asal Tiongkok.
Namun, Intel kabarnya hanya menjual produk ini secara terbatas. Argo Blockchain, Block Inc, Hive Blockchain dan GRIID Infrastructure adalah beberapa perusahaan penambang pertama yang akan sudah memesan chip Intel itu.
Baca Juga: MSI Risli Laptop Berkekuatan Intel Core Generasi Ke-12
Berita Terkait
-
Intel Hentikan Semua Bisnisnya di Rusia
-
Kelakuan Warga +62! Bukan Antar Penumpang, Ojol Serbaguna Malah Diminta Jadi Intel Awasi Pacar Customer
-
Akibat Tidak Ada Pasokan Chip Semikonduktor, Ribuan Karyawan Mercedes-Benz Diliburkan
-
Intel Luncurkan Kartu Grafis Intel Arc
-
MSI Risli Laptop Berkekuatan Intel Core Generasi Ke-12
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening