Suara.com - Harga paladium anjlok hampir 10 persen sementara emas turun sekitar 2 persen pada perdagangan hari Senin, penurunan ini dipicu penguncian Covid di China dan kenaikan suku bunga Amerika yang memperburuk prospek permintaan untuk kedua logam tersebut.
Mengutip CNBC, Selasa (26/4/2022) harga paladium di pasar spot anjlok 9,6 persen menjadi USD2.146,20 per ounce, setelah mencapai level terendah sejak 29 Maret di USD2.068,82.
Komoditas itu merosot karena kekhawatiran atas penguncian yang berkepanjangan di Shanghai dan potensi kenaikan suku bunga AS yang memukul pertumbuhan dan permintaan global, yang juga menyebabkan aksi jual tajam dalam ekuitas.
Paladium, yang digunakan dalam knalpot kendaraan tergelincir hampir 40 persen sejak mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada awal Maret di tengah kekhawatiran perang di Ukraina dapat memotong pasokan dari produsen utama Rusia.
"Sebagian besar kecemasan di paladium seputar potensi masalah dengan ekonomi China," kata Head of Commodity Strategies TD Securities, Bart Melek.
Nornickel Rusia mengatakan produksi paladium kuartal pertama turun (year-on-year).
Sedangkan harga emas di pasar spot merosot 1,7 persen menjadi USD1.897,01 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup hampir 2 persen lebih rendah menjadi USD1.896.
"Gara-gara kenaikan imbal hasil secara luas, emas kehilangan daya tariknya sebagai investasi tanpa bunga, karena surat utang pemerintah kembali menghasilkan return nominal yang positif," tulis Commerzbank dalam sebuah catatan.
Meski emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang melonjak dan ketidakpastian seperti konflik Ukraina, kenaikan suku bunga mengurangi daya tariknya dengan meningkatkan opportunity cost untuk memegang aset tanpa bunga itu.
Baca Juga: Harga Emas Antam Awal Pekan Turun Jadi Rp 988.000/Gram
Sementara platinum melorot 1,8 persen menjadi USD913,99 setelah menyentuh level terendah sejak Desember 2021, sementara perak tersungkur 2,2 persen menjadi USD23,62 per ounce, setelah mencapai tingkat terendah lebih dari dua bulan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur