Suara.com - Pemerintah Inggris memutuskan memberi izin pihak berwajib untuk menyita aset kripto demi memerangi kejahatan finansial di negara itu.
Namun, pada Kamis (28/4/2022), proposal tersebut mengalami revisi cukup signifikan usai anggota parlemen mengusulkan pembentukan badan kejahatan keuangan.
Sejak pandemi COVID-19 merebak pada awal 2020 silam, kejahatan keuangan digital di Inggris meningkat tajam. Pemerintah lantas mengajukan rancangan undang-undang untuk memungkinkan aset kripto disita dan diamankan lebih cepat.
"Secara khusus, (kami mengusulkan) pembentukan lembaga yang berwenang melakukan perampasan sipil yang akan mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh mereka yang tidak dapat dituntut tapi menggunakan dana mereka untuk kejahatan lebih lanjut," kata pemerintah kepada Komite Terpilih Perbendaharaan (TSC) parlemen.
Parlemen itu juga merekomendasikan satu badan untuk menangani kejahatan ekonomi menggantikan sejumlah lembaga yang "membingungkan", tapi pemerintah mengatakan pendekatan multi-lembaganya adalah yang tepat.
"Pendekatan ini memungkinkan kita untuk membedakan di antara jenis-jenis kejahatan yang berbeda," kata pemerintah, seraya menambahkan bahwa penipuan di sektor publik membutuhkan tanggapan yang berbeda terhadap penipuan yang dilakukan oleh orang atau bisnis.
"Ini mungkin peluang signifikan yang terlewatkan," kata Ketua TSC Mel Stride dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah juga mendukung usulan yang mewajibkan platform daring seperti Google dan Facebook untuk secara proaktif menangani iklan palsu untuk produk keuangan, meski bakal membutuhkan waktu yang lebih lama.
"Platform daring sekarang harus mengintensifkan dan segera menghapus iklan penipuan ini," kata Stride.
Baca Juga: Deretan Pertandingan Bersejarah Real Madrid Lawan Klub Inggris, Pernah Dikalahkan Klub Elkan Baggott
Google telah setuju untuk memuat promosi keuangan hanya dari perusahaan yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan, dan pemilik Facebook Meta akan mengikutinya tahun ini.
Parlemen itu merekomendasikan untuk memaksa platform daring membantu memberi kompensasi kepada pelanggan yang terkena penipuan, sebuah langkah yang tidak dikesampingkan oleh pemerintah.
"Kami bekerja sama dengan perusahaan teknologi dan mitra dalam penegakan hukum dan masyarakat sipil untuk mempertimbangkan setiap opsi yang memungkinkan mendukung korban penipuan daring dan untuk mengurangi kerugian yang mereka alami," kata pemerintah Inggris.
Berita Terkait
-
Hadapi Chelsea, Manchester United Minus Harry Maguire dan Jadon Sancho
-
Evolusi yang Diinginkan Manchester United dari Erik ten Hag, Bukan Revolusi
-
Pertama Kali Dalam Sejarah Klub Inggris, Blackburn Rovers Gelar Salat Id di Stadion Tuai Pro Kontra
-
Kisah Memalukan Gary Lineker, BAB di Lapangan saat Bela Timnas Inggris
-
Deretan Pertandingan Bersejarah Real Madrid Lawan Klub Inggris, Pernah Dikalahkan Klub Elkan Baggott
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Bank Indonesia Salurkan Likuiditas Rp393 Triliun, Bank Asing Juga Kecipratan
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
Harga Emas Turun Lagi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Melemah, Antam 'Hilang' di Pegadaian
-
Tabungan Masyarakat Indonesia di Bank Mandiri Tembus Rp 1.884 Triliun
-
Pemutihan BI Checking Bagi KPR Rumah Subsidi, Kapan Direalisasikan?
-
BMRI Kuartal III: Kredit Korporasi Melesat, Kualitas Aset Solid, Dividen Menggoda
-
5 Fakta Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Benarkah Iuran Jadi Gratis?
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya