Suara.com - Usaha ekstraktif adalah istilah yang kerap didengar di dunia bisnis. Jenis usaha ini bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam dengan proses yang cukup panjang dimulai dari pengambilan bahan baku alami hingga pembuatan produk di pabrik.
Laman perbankan OCBC NISP menyatakan umumnya usaha jenis ini dilakukan di wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Pasalnya, sebelum menjalankan usaha ini, calon pengusaha harus memastikan bahan baku dan alat produksi yang tercukupi.
Contoh usaha Ekstraktif
Beberapa jenis usaha tergolong dalam usaha ekstraktif. Usaha-usaha ini dilakukan oleh perorangan atau kelompok kerja seperti:
1. Penangkapan ikan laut oleh nelayan
2. Pengolahan susu sapi oleh peternak
3. Penggilingan padi menjadi beras oleh kelompok petani
Kendati demikian, berbagai usaha ekstraksi juga bisa dilakukan dalam skala besar oleh pabrik. Misalnya pabrik tertentu memiliki kebun kelapa sawit atau kebun teh yang kemudian diproses menjadi bahan siap jual.
Ciri-Ciri Usaha Ekstraktif
Dari penjelasan di atas, usaha ekstraktif memiliki dua ciri utama yakni mencari untung dari sumber daya alam serta mengambil bahan baku langsung dari alam. Berikut penjelasannya.
1. Mencari peruntungan dari hasil alam
Layaknya bentuk kegiatan bisnis lain, tujuan usaha ekstraktif adalah untuk mengambil keuntungan. Proses pengolahan barang dari suatu kegiatan usaha bisa memastikan jalannya prinsip ekonomi, yakni berdagang untuk menguntungkan semua pihak.
2. Bahannya langsung diambil dari alam
Di samping mengambil keuntungan, usaha ekstraktif memiliki ciri unik yaitu dalam sumber keuntungannya sendiri, dimana usaha ini mengambil bahan langsung dari alam.
Jenis Usaha Ekstraktif
Berita Terkait
-
Diserang Kera Ekor Panjang, Anggi Alami Luka di Sekujur Tubuh hingga Dapat 13 Jahitan
-
BKSDA Sumatera Selatan Musnahkan Barang Bukti Satwa Langka yang Diawetkan
-
Gerak Cepat, BKSDA Kaltim Bakal Evakuasi Buaya yang Terkam Warga Bontang Kuala
-
Mengenal Konsep Lahan sebagai Salah Satu Sumber Daya Potensial
-
Rudy Mas'ud, Kakak Kandung AGM, Komentari Ketergantungan Kaltim Terhadap SDA: Akan Berakhir Cepat atau Lambat
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun