Suara.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo belum melangkah lebih jauh rencana pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dua anak usahanya. Dua anak yang direncanakan IPO yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK).
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, setelah pelaksanaan merger Pelindo, maka dua anak usaha tersebut masuk dalam subholding.
Dengan begitu, dua anak usaha tersebut memiliki dana yang kuat, maka dari itu rencana IPO tersebut akhirnya ditunda.
"Karena ini adalah cara mengumpulkan dana. Alhamdulillah kita mempunyai dana besar, dan saat ini kami masih belum mengarah ke sana," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Menurut Arif, rencana awal IPO itu hanya untuk menambah modal dua anak usaha itu saja. Sehingga, tambah dia, jika memang dua anak usaha tersebut membutuhkan dana lebih, maka rencana IPO akan dijalankan.
Terlebih lagi, setelah merger banyak rencana di masing-masing perusahaan berubah.
"Tentunya setelah merger banyak perubahan. Rencana besar itu membutuhkan dana yang besar, maka salah satu opsi untuk memperoleh dana adalah IPO," ucap dia.
Sebelumnya, Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan, alasan ditundanya rencanan IPO ini karena kondisi pandemi Virus Corona atau Covid-19.
"Saya sampaikan IPO dua itu saya hold karena situasi tidak menguntungkan sampai waktu yang belum bisa ditentukan, apakah setahun, 2 tahun, atau 3 tahun," ujar Arif.
Baca Juga: Telkom 'Minus' Triliunan dalam Investasi GOTO, Pakar: Sudah Turun 42% Dibanding Saat IPO
Dalam hal ini, Arif bakal melakukan kajian ulang kembalai sebelum membawa dua anak usaha melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Selain itu, Arif melanjutkan, perseroan juga mempertimbangkan kembali aksi korporasi dengan mengakuisisi pelabuhan di luar negeri.
Ia menyebut, akibat pandemi ini perseroan kembali merevisi rencana strategis itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina
-
ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius