Suara.com - Bitcoin jatuh di bawah 23.000 US Dolar atau setara Rp 335 juta dengan kurs Rp 14.600 pada perdagangan hari Senin, mencapai level terendah sejak Desember 2020, karena investor membuang crypto di tengah aksi jual yang lebih luas dalam aset berisiko.
Sementara itu, sebuah perusahaan pinjaman crypto bernama Celsius telah menghentikan penarikan untuk pelanggannya, memicu kekhawatiran penularan ke pasar yang lebih luas.
Mengutip CNBC, Selasa (14/6/2022) bitcoin cryptocurrency terbesar di dunia turun di bawah USD 23.000, menurut data CoinDesk. Pada satu titik bitcoin turun sekitar 17 perse untuk diperdagangkan sekitar USD 22.764.
Beberapa dari kerugian itu kemudian dipulihkan, dan sekitar jam 4 sore di Wall Street bitcoin mencapai USD 23.351 dengan kerugian 15 persen.
Selama akhir pekan dan hingga Senin pagi, lebih dari USD 200 miliar telah dihapus dari seluruh pasar cryptocurrency. Kapitalisasi pasar cryptocurrency turun di bawah USD 1 triliun pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak Februari 2021, menurut data dari CoinMarketCap.
Faktor makro berkontribusi pada penurunan di pasar crypto, dengan inflasi yang merajalela terus berlanjut dan Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga minggu ini untuk mengendalikan kenaikan harga.
Pekan lalu, indeks AS mengalami aksi jual besar-besaran, dengan Nasdaq yang sarat teknologi turun tajam . Bitcoin dan cryptocurrency lainnya cenderung berkorelasi dengan saham dan aset berisiko lainnya. Ketika indeks ini jatuh, crypto juga turun.
“Sejak November 2021, sentimen telah berubah secara drastis mengingat kenaikan suku bunga Fed dan manajemen inflasi. Kami juga berpotensi melihat resesi mengingat FED mungkin akhirnya perlu menangani sisi permintaan untuk mengelola inflasi, ”Vijay Ayyar, wakil presiden pengembangan perusahaan dan internasional di pertukaran crypto Luno, mengatakan kepada CNBC.
"Semua ini menunjuk ke pasar yang belum sepenuhnya mencapai titik terendah dan kecuali The Fed dapat mengambil nafas, kita mungkin tidak akan melihat bullish kembali.” tambahnya.
Baca Juga: Nilai Bitcoin Dikhawatirkan Sentuh US$ 19.000, Investor Mulai Tinggalkan Kripto?
Ayyar mencatat bahwa di pasar beruang sebelumnya, bitcoin telah turun sekitar 80 persen dari rekor tertinggi terakhirnya. Saat ini, turun sekitar 63 persen dari tertinggi terakhir sepanjang masa yang dicapai pada bulan November.
“Kita bisa melihat harga bitcoin yang jauh lebih rendah selama satu atau dua bulan ke depan,” kata Ayyar.
Berita Terkait
-
Mengenal Crypto Winter, Potensi Tren Penurunan Harga Kripto Tahun 2022
-
Nilai Bitcoin Dikhawatirkan Sentuh US$ 19.000, Investor Mulai Tinggalkan Kripto?
-
Crypto Crash: Harga Bitcoin Longsor, Ethereum Makin 'Hancur'
-
Ketua Pengawas Keuangan AS: Kripto Lainnya Akan Bernasib Sama Seperti Terra LUNA
-
Perusahaan Properti Mulai Terima Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Jual Beli Apartemen
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang