Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengaku program Kartu Prakerja banyak mendapat tanggapan positif dari sejumlah negara. Bahkan diberbagai forum internasional, keberhasilan program Kartu Prakerja dinilai cocok untuk diterapkan di negeri berkembang lain.
"Kartu Prakerja merupakan salah satu program G2P (Government to People) paling masif di dunia," kata Airlangga dalam acara Temu Raya Kita Prakerja yang disaksikan secara daring, Jumat (17/6/2022).
Ia mengatakan, program Kartu Prakerja merupakan salah satu program Government to People (G2P) yang paling masif yang ada dibandingkan di negara lain.
"Program ini dinilai sesuai untuk menghadapi tantangan the future of work terkait dengan transformasi digital hingga green economy yang membutuhkan tenaga kerja," papar Airlangga.
Airlangga pun sedikit cerita dalam pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Menteri Tenaga Kerja dari Belanda ingin melihat praktik program Kartu Prakerja di Tanah Air.
"Mereka ingin melihat dan ini bisa direplikasi di negara-negara berkembang yang lain," kata Airlangga.
Dalam laporannya Menko Airlangga bilang berkat program Kartu Prakerja sebanyak 30 persen peserta yang sebelumnya menganggur kini telah bekerja atau berwirausaha, lalu 90 persen mengaku Kartu Prakerja membantu meningkatkan kompetensi, produktivitas dan meningkatkan daya saing.
Kemudian sebanyak 66 persen menggunakan sertifikasi pra kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Lalu, 92 persen menggunakan dana bantuan sebesar Rp600 ribu untuk 4 bulan untuk membeli pangan serta 70 persen untuk modal usaha.
“Sebanyak 27 persen dari penerima belum pernah punya rekening, tetapi 27 persen Itu memilih menggunakan e-wallet sehingga ini menjadi program inklusi keuangan,” pungkasnya.
Baca Juga: Alumni Kartu Prakerja ke Presiden Jokowi: Lanjut Terus Sampai Seumur Hidup
Berita Terkait
-
Alumni Kartu Prakerja ke Presiden Jokowi: Lanjut Terus Sampai Seumur Hidup
-
Ditanya Soal Honorer Puskemas di NTT Tidak Dibayar, Jokowi: Tanya Saja Pemda
-
Peserta Capai 12,8 Juta Orang, Jokowi Sebut Program Prakerja Akan Tetap Lanjut Meski Tak Jadi Presiden Lagi
-
Dikasih Langsung Oleh Jokowi, Pria Ini Peluk dan Cium-cium Jaket G20
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Telin dan Cabos de Timor-Leste, E.P. Perkuat Kolaborasi Bilateral Pengembangan Infrastruktur Digital
-
Menkeu Purbaya Balas Protes Pedagang Thrifting: Harga Murah Tapi Merusak Industri Kita
-
Kajian CPI: Investasi Sektor Ketenagalistrikan di RI Masih Jauh dari Target
-
Pemda Pinjam Duit ke Pemerintah Pusat, Menkeu Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
-
CIO Danantara Pandu Sjahrir Bantah Emiten TOBA Ikut Tender Proyek Waste-to-Energy
-
Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem, HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3
-
7 Fakta PHK Massal Karyawan Pabrik Ban Michelin Cikarang Timur
-
4 Syarat Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Siapa Saja Bisa Ajukan?
-
Bangun Pabrik Soda Ash Pertama, Dirut Pupuk Indonesia: Impian Tiga Dekade Lalu Akhirnya Terwujud
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M