Suara.com - NTT DATA Business Solutions Indonesia bersama OpenText dan Google Cloud Platform menghadirkan solusi Cloud yang dapat diintegrasikan dengan berbagai inovasi. Salah satu inovasi yang menjadi fokus adalah otomatisasi keuangan perusahaan dengan solusi Vendor Invoice Management.
Dalam Kerjasama ini masing-masing perusahaan berbagi peran dengan solusinya masing-masing. NTT DATA Business Solutions Indonesia hadir sebagai penyedia jasa implementasi sistem SAP, OpenText sebagai penyedia solusi otomatisasi keuangan melalui sistemVendor Invoice Management (VIM), dan Google Cloud Platform sebagai penyedia infrastruktur cloud.
Sejak situasi pandemi yang disruptif terjadi pada 2020, perusahaan dituntut untuk beralih ke cloud untuk meminimalisir disrupsi sekaligus membangun kembali perusahaan dengan sistem kerja yang lebih fleksibel dan akurat. Transformasi digital juga merupakan keputusan yang dapat membantu perusahaan-perusahaan untuk kembali bersaing dan berkembang pada situasi baru yang rentan akan perubahan.
Dengan menggunakan tekonologi cloud, perusahaan dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif. Adanya terknologi cloud memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengakses data secara nyata (real-time), sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan, terutama pada masa-masa yang kritis, seperti di saat pandemi.
“Melalui kolaborasi ini NTT DATA Business Solutions Indonesia mengajak perusahaan-perusahaan untuk segera beralih ke teknologi cloud guna mengurangi dampak dari situasi-situasi tak terduga. Kami melihat pentingnya perusahaan-perusahaan untuk melakukan transformasi infrastruktur ke teknologi cloud dan NTT DATA Business Solutions Indonesia bersama kolaborator dapat membantu perusahaan agar proses migrasi ke teknologi cloud berhasil dan memberikan value,” ujar Hafferson Manurung, Executive Director NTT DATA Business Solutions Indonesia.
Perusahaan yang menjadi target utama adalah perusahaan yang sudah menjadi pengguna SAP. Selain itu, kerjasama ini juga memiliki target untuk membangun kembali perusahaan-perusahaan yang sempat terdampak disrupsi pandemi dengan penggunaan sistem SAP dan Cloud. Sektor perusahaan yang menjadi target kerjasama ini antara lain industri perbankan, manufakturing, energi, dan konstruksi.
NTT DATA Business Solutions Indonesia berpengalaman dalam memimpin perusahaan dari berbagai macam industri dalam melakukan migrasi sistem SAP ke cloud. Sebagai perusahaan multinasional, NTT DATA Business Solutions Indonesia juga memiliki dukungan berskala global yang siap membantu perusahaan melakukan transformasi digital untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam mencapai target bisnis perusahaan.
Jika dilihat dari pendapatan cloud di pasar Indonesia, diperkirakan tahun ini akan mencapai 870 juta USD dan tumbuh hingga mencapai 2.42 miliar USD di tahun 2026. Sebagai perusahaan yang mendorong digital transformasi, NTT DATA Business Solutions Indonesia akan mengikuti target pertumbuhan pasar cloud di Indonesia dan akan terus berkembang bersama inovasi-inovasi berbasis cloud yang akan hadir.
Salah satu upaya dalam meningkatkan pertumbuhan yang diinginkan, NTT DATA Business Solutions akan berkerjasama dengan mitra-mitra yang menyediakan infrastruktur dan sistem berbasis cloud seperti OpenText dan Google Cloud Platform, serta memberikan pengetahuan tentang pentingnya melakukan transformasi digital untuk perusahaan-perusahaan guna meminimalisir dampak dari situasi yang bersifat disruptif.
Baca Juga: Nilai Commitment Fee Formula E Jakarta Ternyata Rp653 M, Jakpro Masih Utang Rp90 M
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Naik Jadi Rp 2.287.000 per Gram, Meski Emas Dunia Turun
-
Kadin Bakal Kawal Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo
-
Emiten Milik Grup Bakrie-Salim dan Prajogo Pangestu, BRMS-BREN Resmi Menghuni Indeks MSCI
-
Pengusaha Sebut 3 Sektor yang Bisa Jadi Andalan Ekonomi RI di Masa Depan
-
Pakar Sebut 2 Kunci Utama untuk Pemerintah Bisa Capai Swasembada Energi
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah
-
Meski Kinerja Ekspor Moncer, Industri Hasil Tembakau Dapat Tantangan dari Rokok Ilegal
-
Pengusaha Ungkap Ternyata Ada Industri yang Sulit Rekrut Tenaga Kerja RI
-
Harga Emas Turun Lagi: Galeri 24 dan UBS Kompak Melemah di Pegadaian
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang