4. Akun media sosial palsu
Pelaku juga bisa menggunakan modus membuat akun layanan pelanggan palsu atas nama bank. Akun tersebut biasanya muncul ketika nasabah menyampaikan keluhan terkait pelayanan melalui ruang publik terbuka.
Biasanya, pelanggan yang mengeluh melalui media sosial Twitter akan ditanggapi melalui akun-akun palsu yang dibuat pelaku. Setelah pelanggan terpancing, akun palsu tersebut akan memberikan website yang membuat nasabah terkoneksi.
5. Penawaran jadi jasa agen laku pandai
Modus lainnya adalah pelaku akan menawarkan jasa agen laku pandai kepada korbannya. Tawaran ini juga akan diberikan pelaku ke korban tanpa persyaratan yang rumit. Pelaku lantas meminta korban mengirimkan uang untuk mendapatkan mesin EDC.
Cara Mengatasi dan Mencegah Begal Rekening
1. Mengetahui prinsip keamanan
Masyarakat yang menggunakan dompet dan bank digital sudah harus mengetahui syarat dan ketentuan. Masyarakat juga harus mengetahui prinsip kemanan bank dan dompet digital, seperti PIN hingga OTP bersifat pribadi dan jangan pernah dikirimkan kepada siapapun.
Pemahaman itu agar tidak jadi korban pembegalan rekening yang dapat terjadi melalui social engineering atau phising.
Baca Juga: 5 Tips menghindari Begal Rekening, Periksa Lagi Keamanan Data Pribadimu
2. Menanyakan langsung kepada pihak bank
Jika masyarakat ragu dengan suatu tindakan orang lain yang meminta data, tanyakan langsung kepada pihak bank. Pertanyaan tersebut dapat disampaikan melalui kantor cabang, kantor pusat, media sosial resmi, dan lain sebagainya.
3. Memahami prinsip bank
Menurut OJK, petugas bank tidak akan menanyakan data pribadi seperti Password, PIN, MPIN, dan OTP. Jadi, jika ada pihak yang meminta hal tersebut, tentu itu bukan berasal dari bank.
Demikian 5 fakta seputar modus begal rekening dan cara mengatasinya. Oleh karena itu, pastikan kembali keaslian akun yang menghubungi Anda saat menanyakan hal tersebut.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
5 Tips menghindari Begal Rekening, Periksa Lagi Keamanan Data Pribadimu
-
Modus Begal Rekening dan Aksi Pencurian Uang Melalui Informasi Pribadi Korban
-
Jadwal Pengambilan PIN PPDB Jatim 2022, Jangan Sampai Terlambat!
-
Apa Itu Soceng: Metode Penipuan Berkedok Bank, Patut Waspada!
-
Rugikan Nasabah Rp260 Miliar, Manajer Koperasi Simpan Pinjam Dituntut Penjara 5 Tahun
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!