Suara.com - Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XIII Provinsi Jawa Tengah digelar di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Alam Daerah (BPSDMD), Banyumanik, Semarang.
PKN Tingkat II tahun 2022 dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sekaligus memberikan arahan kepada para peserta PKN yang merupakan pejabat ASN setara dengan pejabat eselon II yang berasal dari sejumlah daerah dan kementerian.
Ganjar menyampaikan, pelatihan dan arahan yang diberikan bukan semata-mata formalitas saja. Lebih dari itu, Ganjar menyebut harus ada hasil konkret dari tujuan diselenggarakannya pelatihan serta perlu dukungan dari pemimpin tertinggi.
"Harus ada yang konkret. Dengan cara itu, kepemimpinan akan bisa adaptif dengan perubahan yang ada. Itu semua akan gagal kalo tidak didukung pemimpin tertinggi dan mereka kemudian betul-betul membawa nilai anti korupsi," ujar Ganjar, Rabu (6/7/2022).
Ganjar menekankan kepada para peserta PKN wajib bisa membaca data sains dan hasil riset yang ada, guna bahan untuk melakukan inovasi dan kreasi bagi dinasnya, terlebih bagi daerahnya. Seperti menyoal perubahan iklim, politik pangan, hingga energi ramah lingkungan.
Ketika itu bisa dilakukan oleh jajaran ASN, maka Ganjar menyebutkan akan banyak perubahan positif yang bisa dihasilkan dari inovasi-inovasi yang dilahirkan jika ASN diberi ruang kebebasan.
"Kalo di Pemda itu ya temen-temen kepala dinas yang hari ini diklat, berikan ruang untuk mereka berekspresi, berinovasi, berkreasi dan dipercaya. Ketika itu dilakukan, maka terbukti banyak sekali projek perubahan ketika diklat kepemimpinan mereka buat," ucap Ganjar.
Lebih lanjut, di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Ganjar mencontohkan dalam waktu tiga bulan para ASN wajib memiliki projek perubahan. Hal itu bertujuan agar terciptanya perkembangan bagi sistem birokrasi.
"Pengalaman Jawa Tengah, tiga bulan sejak membuat projek perubahan, harus sudah jalan. Maka dia sudah berimajinasi dari problem yang ada di dinas masing-masing akan mereka selesaikan," ungkap Ganjar.
Baca Juga: Hasil Survei Terbaru: Ganjar Pranowo Bersaing dengan Prabowo Subianto, Ridwan Kamil Urutan Keempat
Tag
Berita Terkait
-
Hasil Survei Terbaru: Ganjar Pranowo Bersaing dengan Prabowo Subianto, Ridwan Kamil Urutan Keempat
-
Survei CiGMark: Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil Jadi Pasangan yang Sulit Dikalahkan di Pilpres
-
Rakyat Jenuh dengan Sosok Pemimpin Sederhana di Pilpres 2024, Pengamat: Kemungkinan Pilih Tokoh Gagah dan Berwibawa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Peserta Asuransi Kesehatan Swasta Harus Ikut Bayar Biaya RS Mulai Januari 2026
-
Bioekonomi Jadi Strategi Kunci Transformasi RI 2045, Apa Itu?
-
Emiten KEEN Menang Tender Garap PLTS Tobelo 10 MW
-
Hasil Riset: 52 Persen Akuntan Muda Ingin Jadi Pengusaha
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
KB Bank Dorong Generasi Muda Bandung Berkarya Lewat GenKBiz dan Star Festival 2025
-
Purbaya Resmikan Rusun ASN Kemenkeu Rp 54 Miliar di Bali, Biaya Sewa per Bulan Rp 300 Ribu
-
Meski Dihantam Aksi Ambil Untung, IHSG Ditutup Tetap di Level 8.600
-
HUT BRI ke-130: Healing & Belanja Jadi Lebih Ringan, Diskon hingga Jutaan Rupiah
-
Gimana Cara Baca QRIS yang Benar Menurut Bank Indonesia? Jadi Omongan Sepanjang Tahun