Suara.com - Kematian Shinzo Abe usai mengalami penembakan pada Jumat (8/7/2022) lalu menyisakan duka mendalam bagi rakyat Jepang. Pasalnya, eks Perdana Menteri (PM) Jepang tersebut digadang-gadang telah banyak memberikan kontribusi dalam pembaharuan negara di abad ke-21, khususnya di bidang perekonomian yang bernama Abenomics.
Adapun warisan yang ditinggalkan usai Shinzo Abe meninggal dunia adalah sebuah kebijakan bertajuk Abenomics.
Apa itu Abenomics?
Berikut penjelasan salah satu kebijakan Shinzo Abe yang mutakhir tersebut.
Pengertian Abenomics
Menurut kamus Finnancial Times, Abenomics merujuk pada deretan kebijakan ekonomi yang dicanangkan Shinzo Abe ketika dirinya menjabat.
Istilah tersebut diambil dari nama keluarga eks PM tersebut yakni Abe dan diberi imbuhan -nomics yang diambil dari kata economics.
Sederet kebijakan dalam Abenomics
Beberapa kebijakan dalam Abenomics salah satunya adalah ekspansi ekonomi nasional Jepang yang kala itu masih terbelenggu resesi ekonomi.
Baca Juga: Jokowi Akan Ke Jepang Akhir Juli 2022, Sampaikan Belasungkawa Meninggalnya Shinzo Abe
Mengutip artikel ilmiah The Political Economy of the Abe Government and Abenomics Reforms, Eks PM Abe pada beberapa tahun awal masa jabatannya menerapkan beberapa kebijakan ekonomi ekspansif seperti quantitative easing.
Adapun kebijakan quantitative easing atau pelonggaran kuantitatif berarti ketika bank sentral sebagai lembaga keuangan negara membeli aset-aset dari bank dan lembaga swasta lainnya untuk meningkatkan nilai moneter negara.
Secara agresif, Bank of Japan sebagai bank sentral Jepang memberikan kelonggaran moneter sehingga nilai investasi bisa lebih menggiur para investor, dibarengi dengan pelemahan nilai Yen.
Langkah Abe tersebut juga telah merangsang perusahaan dalam negeri yang mengandalkan ekspor, sehingga dapat mempermudah perluasan pasar ke dunia internasional.
Tidak berhenti di situ, melalui kebijakannya, Abe secara masif melakukan penambahan anggaran untuk infrastruktur-infrastruktur publik guna mendorong pertumbuhan ekonomi Jepang.
Perbedaan kondisi ekonomi Jepang sebelum dan sesudah hadirnya Abenomics
Berita Terkait
-
Jokowi Akan Ke Jepang Akhir Juli 2022, Sampaikan Belasungkawa Meninggalnya Shinzo Abe
-
Siapa Pelaku Penembak Shinzo Abe? Ini Sosok Eks Marinir Berdarah Dingin
-
11 Upaya Pembunuhan Tokoh Politik di Jepang yang Kelam Sepanjang Sejarah
-
4 Warisan Shinzo Abe bagi Jepang, Salah Satunya Abenomics
-
Warga Jepang Berduka Atas Meninggalnya Shinzo Abe
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Modus Penipuan Digital Makin Canggih, Ini Strategi Baru Bank Indonesia Melawan Scammer!
-
Harga Emas Hari Ini Naik! Logam Mulia di Pegadaian Mulai Tarik Minat Pembeli
-
Gurita Bisnis Victor Hartono, Pemimpin Grup Djarum: Usaha dan Saham
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak