Suara.com - Sejak tiga bulan lalu hingga hari ini harga tiket melancong ke Singapura dari Jakarta masih terpantau mahal. Harga tiket Singapura Jakarta pun juga demikian. Saat ini satu kali penerbangan dari Singapura ke Jakarta perlu menghabiskan uang sedikitnya Rp4 juta lebih.
Dengan demikian setiap orang setidaknya menyiapkan Rp10 juta untuk bolak-balik Jakarta – Singapura. Jumlah ini bisa menyentuh Rp18 juta di akhir pekan.
Padahal, sebelum harga tiket pesawat naik gila-gilaan, untuk mencapai Singapura, setiap orang dari Jakarta hanya perlu menyiapkan Rp3 – Rp4 juta saja.
Pantauan Suara.com lewat aplikasi Tiket.com untuk penerbangan Senin (18/7/2022) memperlihatkan harga tiket penerbangan Singapura – Jakarta berada di kisaran Rp4 juta.
Maskapai Batik Air menjual tiket yang paling murah seharga Rp4,3 juta dan yang paling mahal adalah Rp4,7 juta. Kemudian Jetstar Asia mematok harga paling murah Rp6,4 juta untuk rute penerbangan yang sama. Harga tertinggi untuk penerbangan dengan pesawat ini adalah Rp7,7 juta.
Harga akan jauh lebih mahal jika penerbangan dilakukan di akhir pekan. Pada jadwal Sabtu (16/7/2022) besok, tiket Singapura – Jakarta pada maskapai Malindo Air dijual paling murah Rp4,8 juta.
Kemudian Batik Air di angka Rp5,8 juta – Rp8 juta, Garuda Indonesia di kisaran Rp7,5 juta, Singapore Airlines mematok harga Rp9,1 juta, dan KLM Royal Dutch Airlines Rp9,3 juta. Itu artinya jika perjalanan dilakukan di akhir pekan, asumsi biaya perjalanan setidaknya adalah Rp18 juta.
Penyebab harga tiket dari Singapura mahal antara lain adalah harga avtur yang naik. Bahan bakar pesawat tersebut menjadi komponen penting selama penerbangan.
Di samping itu, faktor lainnya adalah permintaan penerbangan yang naik signifikan namun tidak diimbangi dengan frekuensi penerbangan. Armada pesawat Jakarta-Singapura dan sebaliknya masih cukup terbatas sebagai imbas dari pandemi.
Baca Juga: Indonesia Pertama Kali Kirim Ayam Beku dan Ayam Olahan ke Singapura
Di lain sisi, nilai tukar dolar Singapura semakin mahal setelah otoritas setempat meneken kebijakan moneter pada April lalu. Kebijakan itu membuat nilai dolar Singapura semakin menguat sehingga mempengaruhi harga tiket.
Bagi penumpang yang harus terbang ke Singapura dalam jangka pendek harus memenuhi syarat yakni mengantongi Izin kedatangan yang diberikan untuk pengunjung yang telah mendapatkan persetujuan khusus dan yang melewati Jalur Cepat Singapura-Cina.
Pengunjung jangka pendek (kecuali yang melewati Jalur Cepat Singapura-Cina) harus melalui proses yang sama dengan pemegang Izin Masuk Jangka Panjang, yaitu melalui SHN, dan rangkaian tes berbayar.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Kenaikan PJP2U Bikin Harga Tiket Pesawat Mahal, Alvin Lie: Seharusnya Diumumkan Dulu
-
Kenaikan Airport Tax Bikin Harga Tiket Pesawat Makin Mahal, Operator Bandara Tidak Transparan
-
Melarikan Diri saat Krisis Ekonomi, Presiden Sri Lanka Tiba di Singapura
-
Indonesia Tampilkan Perhiasan Taraf Internasional di Jewelry Expo Singapura
-
Indonesia Pertama Kali Kirim Ayam Beku dan Ayam Olahan ke Singapura
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi