Suara.com - Untuk mewujudkan percepatan pemulihan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui akselerasi transformasi digital, Pemerintah saat ini sangat gencar untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan swasta.
Transformasi digital merupakan salah satu aspek yang penting untuk diwujudkan menuju Indonesia Maju 2045 dan hal ini juga telah menjadi salah satu isu prioritas dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia.
Al Akbar Rahmadillah selaku Founder Sobat Cyber Indonesia mengatakan, tulang punggung Indonesia saat ini ada di internet dan ruang digital sehingga apabila pemerintah memiliki agenda untuk meningkatkan transformasi digital, hal tersebut merupakan suatu langkah tepat.
"Disaat kita sudah masuk pandemi, kita sudah bertransformasi. Saat kita sudah bertransformasi dari pandemi menuju endemi, kita sudah terdorong kebiasaan baru atau new normal," kata Akbar dalam webinar bertajuk “Bersama Lawan Kabar Bohong” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, ditulis, Senin (18/7/2022).
Dia bilang saat ini ruang digital seperti media sosial tidak hanya digunakan untuk memuaskan diri sendiri, tetapi juga harus meningkatkan keterampilan digital untuk kedepannya.
Sementara itu CEO BerDigitaL.com Azzam Muhammad Bayhaqi menjelaskan soal makin ramainya kasus kabar bohong atau hoax. Dia bilang kata hoaks berawal dari ‘hocus pocus’ yang berasal dari Bahasa Latin ‘hoc est corpus’ yang memiliki arti ‘ini adalah tubuh.’
Kemudian, ia turut menyertakan beberapa situs yang dapat digunakan untuk mengecek apakah suatu berita adalah hoaks atau bukan.
“Kalau teman-teman ingin memverifikasi sosial media, jangan percaya dengan akun-akun palsu yang menyamar seperti kita. Saya juga pernah menjadi korban. Ia mengambil foto saya dan data saya. Biasanya data tersebut dicuri dari orang lain. Kemudian, bisa saja menggunakan foto lain dengan data lain. Hati-hati teman-teman, jangan mudah percaya akun seperti itu. Bisa saja ia menggunakan akun tersebut untuk menyebarkan hoaks,” tuturnya.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Investasi Swasta di Sektor Hijau Meningkat 10 Kali Lipat
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!