Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menggerakkan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Tengah melakukan diversifikasi pangan. Hal ini sebagai upaya untuk menekan inflasi Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Ganjar, selaku Ketua Pembina Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi TP PKK di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang.
Ganjar menyampaikan, diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan melakukan penanaman secara mandiri komoditas pangan penyebab inflasi, seperti cabai dan bawang merah. Pihaknya pun siap membantu pengadaan bibit.
"Ini kan cabe tinggi, bawang merah tinggi, sebenarnya mereka juga diajari menanam sendiri kan bisa. Teknologinya ngga sulit bibitnya bisa kita bantu. PKK tinggal kita latih harus jalan sendiri dengan pendampingan," kata Ganjar usai rakor.
Selain menanam komoditas cabai dan bawang merah, Ganjar mengatakan pangan alternatif pengganti beras juga penting untuk dilakukan penanaman secara mandiri. Antara lain singkong, umbi-umbian dan sukun.
Untuk itu, PKK diharapkan bisa melakukan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di kota besar. Sebab, Ganjar menilai konsumsi masyarakat di kota besar relatif tinggi.
Jika diversifikasi pangan bisa dilakukan dengan cepat, diharapkan tingkat inflasi di Jawa Tengah yang mencapai 4,97 persen bisa segera turun dan sektor perekonomian pun bisa kembali stabil.
"Jadi mau singkong, umbi-umbian, sukun gitu, butuh pembiasaan agar kita punya stok pangan alternatif yang banyak dan berkembang. PKK sangat bisa mengedukasi itu," ucap Ganjar.
"Kita harapkan itu bisa dikerjakan dan tanaman pendamping beras, pendamping padi itu juga mesti digalakkan, sehingga konsep diversifikasi pangannya jalan," tambah Ganjar.
Baca Juga: Dinilai Peduli Terhadap Pesantren, Ganjar Dapat Dukungan dari Santri dan Ulama Ponpes Nurul Qodir
Pada kesempatan itu, Ketua PKK Jawa Tengah Siti Atiqoh Supriyanti menyebut, selama tiga tahun berturut-turut PKK Jawa Tengah menjadi juara umum tingkat nasional sebagai PKK dengan anggaran daerah terkecil.
Meski demikian, Atiqoh menuturkan, kegiatan PKK Jawa Tengah tetap bisa optimal dengan segala kekuatannya baik tingkat provinsi, kota maupun kabupaten.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Izin Sumur Rakyat Rampung Desember, Bahlil: Sekarang lagi Proses Verifikasi!
-
Youth Economic Summit 2025 'Paksa' Gen Z & Milenial Jadi Jantung Ekonomi Baru RI
-
Update Proyek DME, Bahlil: Pakai Teknologi China, AS hingga Eropa!
-
Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan DMO Batubara Naik di Balik Kebijakan Baru ESDM
-
Rasio Wirausaha RI Cuma 3,47 Persen, Jauh Ketinggalan dari Singapura dan Malaysia!
-
Apakah Deposito Harus Bayar Tiap Bulan? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!