Suara.com - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia Mohammad Nur Arifin mengatakan ada sebuah korelasi antara negara yang kreatif dengan tingkat kesejahteraan negara itu.
"Ada salah studi terkait Global Creativy Index dan saya coba lihat apakah sebuah negara yang kreatif itu apakah negara tersebut makin sejahtera tidak? Mereka hanya ukur itu dengan 3 T saja, Technology, Talent dan Tolerance. Kenapa Tolerance diukur karena semakin beragam semakin kreatif itu katanya," kata Arifin dalam acara Workshop Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan dalam rangkaian acara APKASI Otonomi Expo 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu (21/7/2022).
Data ini, kata Arifin, semakin menarik ketika hasil data ini juga diimplementasikan bagi setiap daerah-daerah di Indonesia, seperti halnya membuat rumah-rumah kreatif disejumlah daerah.
"Ini semakin menarik ketika kita memiliki program-program seperti rumah kreatif, pengembangan SDM berbasis kreatif. Karena apa semakin kreatif sebuah negara semakin sejahtera itu negara," katanya.
Dia mencontohkan negara-negara Eropa, seperti United Kingdom yang memiliki angka kreatifitas tinggi dengan diikuti tingkat kesejahteraan yang tinggi juga.
"Kalau di Indonesia apa, ya coba dilihat saja, dihitung sendiri," kata Arifin yang juga menjabat bupati Trenggalek.
Kreativitas Indonesia termasuk di jajaran paling rendah dibandingkan negara lain di dunia. Global Creativity Index (GCI) 2015 menempatkan Indonesia pada peringkat 115 dari 139 negara.
Survei yang dilakukan Martin Prosperity Institute ini menilai indeks kreativitas suatu negara berdasarkan tiga indikator, yaitu teknologi, talent dan toleransi.
Teknologi menjadi indikator utama karena mengendalikan pertumbuhan industri. Talent atau kapasitas sumber daya manusia ikut diperbandingkan karena dianggap mempengaruhi perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Toleransi digunakan sebagai indikator tambahan untuk melihat bagaimana mobilisasi teknologi dan keuntungan ekonomi yang diperoleh.
Secara keseluruhan laporan ini menempatkan Australia sebagai negara terbaik menggantikan Swedia. Amerika tetap berada di urutan kedua, Selandia Baru peringkat tiga, Kanada peringkat empat dan dua negara lain, yakni Denmark dan Finlandia berada di urutan lima.
Baca Juga: AOE 2022 Resmi Dibuka Mendagri, Ketua Apkasi: Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional
Berita Terkait
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Tutup AOE 2025, Menko Pangan Zulhas Pesan Pentingnya Ekosistem Pemberdayaan Masyarakat
-
Apa Itu APKASI: Peran, Tujuan, dan Sejarahnya
-
APKASI 20252030, Mendagri Tito Kukuhkan Kepengurusan Baru
-
Buka Rakernas XVI Apkasi, Presiden Jokowi Minta Pemda Lebih Kreatif Manfaatkan Potensi Daerah
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup