Suara.com - Harga emas berhasil naik pada perdagangan akhir pekan lalu, menuju penguatan mingguan pertama dalam 6 pekan terakhir.
Penguatan emas seiring memudarnya imbal hasil US Treasury dan pelemahan USD sehingga mendukung daya tarik safe haven emas batangan.
Mengutip CNBC, Senin (25/7/2022) harga emas di pasar spot naik 0,29 persen menjadi USD1.723,34 per ounce dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan lebih dari 1 persen menyusul rebound kuat dari level terendah lebih dari satu tahun di USD1.680,25 pada hari Kamis.
Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,8 persem lebih tinggi pada USD1.727,4. Rebound emas dibantu oleh mundurnya imbal hasil Treasury AS 10-tahun.
Sementara yang meningkatkan daya pikat emas untuk pembeli di luar negeri, indeks dolar, juga tempat berlindung yang aman, menuju penurunan mingguan pertama dalam empat minggu.
Pudarnya daya kuat USD ini karena data AS yang mengecewakan mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga 100 basis poin (bps) oleh Federal Reserve. pada pertemuan kebijakan 26-27 Juli.
"Dolar yang lebih rendah, penurunan saham pertumbuhan dan penurunan hasil semuanya membantu emas, kata Phillip Streible," kata kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Sementara pertemuan The Fed kemungkinan akan menjadi peristiwa volatilitas tinggi untuk emas. "Mungkin tidak ada banyak kenaikan tajam setelah minggu depan," Streible menambahkan.
Naiknya suku bunga AS meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: Wanita Ini Sering Pamer Perhiasan Emas di Medsos, Nasibnya Berakhir Tragis
"Dengan asumsi kenaikan Fed sebesar 75 bps pada bulan Juli, kami percaya sebagian besar risiko penurunan jangka pendek telah diperhitungkan, tetapi tren jangka panjang masih ke bawah," kata analis Standard Chartered Suki Cooper dalam sebuah catatan.
Sementara itu harga perak jatuh 1,65 persen ke harga USD18,52 per ounce, menuju penurunan mingguan kedelapan berturut-turut. Platinum tergelincir 0,27 persen menjadi USD869,4.
Sedangkan palladium naik 5,69 persen menjadi USD2.000,35, dalam perjalanan untuk kenaikan sekitar 9 persen untuk minggu ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan