Suara.com - Produsen Dinar dan Emas asal Malaysia, DEET Holding Berhad tengah mengurus perizinan dalam ekspansi ke Indonesia. Nantinya, DEET akan menjalankan usaha tabungan emasnya berbasis koperasi.
Owner DEET Holding Berhad, Haji Mustafa Rabbani menjelaskan, pihaknya juga tengah mencari toko-toko emas di Indonesia untuk distribusi produk dinar dan emas buatan perusahaan.
"Jadi kita mulai dari koperasi, sistem mulai kita bangun pihak-pihak kita menerapkan kongsi dalam dinar ini, boleh membuat tabungan," ujarnya kepada wartawan yang ditulis pada Senin (25/7/2022).
Mustafa menegaskan, konsep bisnis yang dijalankan bukan seperti multi level marketing atau MLM. Sebab, jelas dia, tabungan emas yang dijalankan berbasiskan produk. Artinya, masyarakat bisa memilih antara uang atau produk emas batangan dalam tabungan emas tersebut.
"Sebagai contoh kalau dia ada 100 ribu ringgit, 60% bisa milih cash, 40% boleh redeem, redeem ini kita akan diperjelas produk (emas batangan), bukan digital," ucap dia.
Mustafa menambahkan, dana masyarakat yang dihimpun dari tabungan emas juga tidak akan digunakan kembali untuk investasi di forex.
"Jadi kita jelas kan, memang ada konsep perniagaan, jual dan beli produk, kita tidak main forex, saya tak pandai main forex, saya tahu saya jual emas," katanya.
Dalam hal ini, DEET Holding Berhad juga telah melantik beberapa agen-agen dari berbagai negara termasuk Indonesia yang akan menjalankan tabungan emas di negara masing-masing.
Selain itu, perusahaan juga meluncurkan, aplikasi smartphone Dinar Digital sebagai fasilitas tabungan emas maupun jual beli emas atau dinar.
Baca Juga: Perusahaan Asal Malaysia Cari Agen Jalankan Tabungan Emas di Indonesia
Sebelumnya, Mustafa mengatakan banyaknya cadangan emas di Indonesia jadi alasan perusahaan tertarik untuk masuk pasar Indonesia.
"Sebab itu, saya memilih kenapa negara pertama yang saya pakai ini di negara Indonesia. Alasannya sangat kuat, karena produk yang punya bahan baku yang besar di Indonesia," kata dia.
Mustafa menjelaskan selain mengincar pasar tabungan emas, perusahaannya juga akan membuka toko dinar yang bisa diperjualkan di dalam negeri.
Menurut dia, terdapat keuntungan bagi masyarakat yang akan menabung dinar atau emas. Salah satunya, produk tersebut tidak ada penyusutan nilai sehingga nilai tabungan emas tidak akan berkurang seiring dengan kenaikan tren harga emas di tengah pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan