Suara.com - Presiden Direktur Elitery, Kresna Adiprawira mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk menciptakan SDM yang mumpuni di bidang Teknologi Informasi (TI).
Pria yang mengenyam Pendidikan dan berkarir di sebuah perusahaan startup di Silicon Valley, San Francisco, Amerika Serikat sampai dengan tahun 2007 ini mengatakan saat ini dunia TI Indonesia hanya tertinggal 3-6 bulan dari negara lain seperti Amerika Serikat.
Apalagi menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2021, Indonesia masih kekurangan SDM TI, meskipun disisi lain,Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2015-2017 sebesar 90 persen.
“Sangat jauh berbeda dibandingkan dengan ketika saya pertama kali membangun bisnis IT managed service di Indonesia tahun 2007, saat itu Indonesia masih ketinggalan 10 tahun dibandingkan dengan Amerika Serikat,” ujar pria yang memiliki hobi bersepeda ini.
Menurut Kresna, meski dalam bidang TI Indonesia mampu mengejar ketertinggalan dari negara maju, namun dari sisi SDM, masih terbatas. Itulah sebabnya, tenaga kerja di bidang TI masih dikuasai oleh negara lain seperti India.
“Padahal permintaan untuk SDM di bidang TI saat ini sedang tinggi-tingginya, tetapi kita kesulitan memenuhi permintaan dari perusahaan karena tidak ada tenaga kerja yang mengerjakan,” kata dia.
Pria yang pernah berkarir sebagai pimpinan IT Operation di perusahaan startup asuransi online di Amerika Serikat ini mengisahkan, pada saat berkarir di Amerika Serikat, perusahaannya banyak menggunakan jasa pihak ketiga dari India. Hal Itulah yang menginspirasi untuk akhirnya membangun sebuah perusahaan TI di Indonesia.
“Waktu itu saya berpikir, ini peluang, maka saya mengajukan pengunduran diri ke atasan setelah 7 tahun sama-sama membangun perusahaan tersebut dari 60 pegawai hingga 3000 pegawai di tahun 2007,” tutur dia.
Ternyata pengunduran dirinya malah membawa berkah tersendiri, pasalnya sang CEO meminta proposal penawaran darinya untuk memulai bisnis di Indonesia. Akhirnya, perusahaan tempatnya bekerja dulu menjadi client pertama saat membangun bisnis. Sejak itu, client lain mulai berdatangan, utamanya dari negara Paman Sam.
Baca Juga: Catat dan Buru! 5 Beasiswa Dari Google
“Awal nya saya memulai sendiri, lalu mulai melatih kakak saya agar bisa ikut bergabung. Setelah semakin mendapat kepercayaan dari client saya, maka saya kemudian membangun tim yang dapat beroperasi 24/7," kata dia.
Meski langsung mendapatkan client saat merintis usaha, tak serta merta usaha yang ia jalani berjalan lancar. Kresna menuturkan, saat itu sangat sulit mencari SDM di bidang TI. Akibatnya banyak permintaan dari calon client baru yang tidak bisa dipenuhi. Padahal, permintaan yang masuk cukup banyak.
Dari pengalaman tersebut, Kresna terinspirasi untuk membangun sebuah lembaga pelatihan TI, Elite Cloud Academy. Menurut Kresna, Lembaga pelatihan ini akan menitikberatkan pada pelatihan teknologi cloud yang memang banyak dibutuhkan di Indonesia.
“Di Elite Cloud Academy kami tidak hanya mengajar tetapi juga memberikan pengalaman kerja langsung di Elitery sehingga setiap peserta pelatihan menjadi tenaga kerja yang siap pakai di bidang TI,” ujar dia.
Covid 19 dan Percepatan Transformasi Digital
Semua sektor industri saat ini tengah mengalami era ledakan digital. Pandemi Covid-19 menjadi momentum bersejarah terhadap percepatan transformasi digital yang utamanya didukung oleh teknologi cloud.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina