Suara.com - Manajemen baru PT Sintesis Kreasi Bersama (SKB) menunjuk BUMN konstruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), sebagai pelaksana konstruksi Apartemen Asthana Kemang yang dulu Synthesis Residence Kemang.
Proses penandatanganan Nota Kesepakatan Penunjukan Kontraktor pembangunan apatemen Asthana Kemang pun telah dilakukan kedua pihak, Rabu (27/7/2022) di Jakarta Selatan.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penunjukan Kontraktor ini dilakukan oleh Direktur SKB Mario Mahardhika, Direktur Operasional WSKT Ketut Pasek Senjaya Putra, disaksikan Direktur Asthana Kemang Alfie Louis dan Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono.
Nantinya, Waskita Karya bakal melakukan penyelesaian proyek pembangunan Asthana Kemang dengan target mulai serah terima unit ke konsumen pada Juli 2024.
Direktur SKB, Mario Mahardhika mengatakan, penandatanganan ini menandakan langkah awal dimulainya Penyelamatan Penyelesaian Pembangunan Kembali (P3K) proyek ini, sekaligus komitmen SKB untuk menyelesaikan pembangunan.
“Kami memilih PT Waskita Karya Tbk. sebagai mitra kerja karena memiliki reputasi yang baik, dan telah banyak membangun apartemen mewah dengan kualitas yang baik pula,” ujarnya.
Mario optimistis, proyek apartemen ini akan memiliki kualitas yang baik dan bisa selesai tepat waktu, sesuai dengan program Penyelamatan Penyelesaian Pembangunan Kembali (P3K) proyek ini.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional PT Waskita Karya Tbk. Ketut Pasek Senjaya Putra menyampaikan apresiasinya kepada SKB atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan dalam pembangunan kembali apartemen Asthana Kemang.
"Kami menerima penunjukan ini sebagai tantangan bagi Waskita dalam menambah milestone perusahaan pada portofolio apartemen mewah di Jakarta," ucapnya.
Karena itu, dia menambahkan, Waskita Karya akan menggunakan kepercayaan ini dengan baik agar program penyelamatan ini dapat mulai diserah terimakan kepada para pembeli sebelumnya tepat waktu dengan mutu bangunan terbaik.
Selain menunjuk Waskita Karya, manajemen SKB juga mengubah nama, logo dan re-branding Synthesis Residence Kemang menjadi Asthana Kemang.
Berita Terkait
-
Waskita Karya Resmi Garap Proyek PLTM Bayang Nyalo Senilai Rp128 Miliar
-
Pengamat: Divestasi WSKT Harus Dilanjutkan Demi Kesehatan Keuangan Perusahaan
-
Waskita Karya Ingin Ikut Semua Tender Proyek Ibu Kota Negara Baru
-
Waskita Karya Klaim Raup Untung Jual Empat Ruas Tol
-
Waskita Karya Realty Melalui Vasaka Bali Luncurkan Evara Prime
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan