Suara.com - Hunian residensial kelas atas di wilayah Karawang dinilai oleh pengamat properti masih prospektif seiring dengan gencarnya pengembangan infrastruktur yang menjadi fokus prioritas Pemerintah Kabupaten Karawang di 2022.
Tidak hanya itu, masuknya sejumlah investor multinasional akan menjadi peluang tinggi bagi para pelaku usaha di sektor properti untuk mengembangkan bisnisnya.
Director Research Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus menjelaskan secara jangka panjang Karawang akan menjadi daya tarik investor sektor properti. Sebab, perusahaan multinasional berskala besar menyerap banyak tenaga kerja baik di wilayah Karawang Jabodetabek, dan wilayah lainnya yang tentu membutuhkan hunian yang layak dan mendukung mobilitas masyarakat yang sangat tinggi.
”Tentu akan meningkatkan kebutuhan hunian untuk karyawan pabrik dan eksekutif serta ekspatriat. Maka pengembang masih terus melihat Karawang sebagai area yang prospektif,” ujarnya.
Seberapa besar prospek investasi properti di Karawang, ucap Anton, sejalan dengan besarnya potensi pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang membuka produksi di sana. Semakin meningkatnya perekonomian dari hasil produksi maka saat itu juga terjadi pertumbuhan demand properti.
”Karawang masih banyak yang belum digali. Saat ini, kebutuhan rumah dengan harga terjangkau demandnya memang masih mendominasi. Tapi untuk residensial dengan kelas di atasnya, itu yang masih prospektif,” ungkapnya.
Anton juga meyakini bahwa keberadaan pengembang properti besar akan mempercepat realisasi Karawang sebagai tujuan baru investasi properti di Jawa Barat.
”Memang bagusnya kalau kita beli kepada pengembang properti yang punya nama maka investasi jauh lebih aman, risiko lebih kecil dibanding pengembang yang belum punya track record banyak. Lalu kecenderungan kenaikan value lebih tinggi,” ujar Anton.
Salah satu pengembang properti yang saat ini tengah agresif membangun Karawang melalui unit bisnisnya yakni Agung Podomoro. Sebagai salah satu pengembang yang sudah lama berkiprah di dunia properti ini menyediakan beberapa segmen properti seperti rumah tapak melalui pembangunan hunian eksklusif Kota Kertabumi, area komersial Grand Taruma Commercial dan next project kawasan terintegrasi kebanggaan Agung Podomoro di Karawang.
Baca Juga: Pameran IPEX Agustus 2022, Ajang Pengembang Kreatif Tingkatkan Minat Investasi Properti
CEO Grand Taruma dan Kota Kertabumi Franky M. Martono mengaku telah membangun dan mengembangkan proyek eksisting dengan beberapa segmen properti untuk kelas menengah ke atas.
“Kami melihat tiga aspek utama dari sisi pengembangan produk properti diantaranya industrial, komersial dan residensial. Pertama, Karawang sudah dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara sehingga keberadaannya akan memberikan efek berganda yang sangat luas. Kondisi ini praktis akan menciptakan usaha komersial yang akan menciptakan ekonomi baru. Terakhir, dengan statusnya sebagai kawasan industri yang banyak menyerap tenaga kerja, diyakini banyak masyarakat yang membutuhkan hunian yang layak dan mendukung mobilitas masyarakat yang sangat tinggi,” kata Franky.
Franky menyatakan, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten Karawang karena menjadikan sektor infrastruktur sebagai sektor prioritas yang akan terus dikebut di tahun 2022 ini. Pembangunan infrastruktur diyakini akan membantu mendorong pertumbuhan sektor properti di wilayah karawang.
“Kami meyakini bahwa komitmen perusahaan untuk membangun Karawang dapat selaras dengan visi dan misi Pemkab Karawang”, tegas Franky.
Soal investasi properti disampaikan oleh Anton, bahwa momen kenaikan inflasi yang terjadi seperti saat ini menjadi momen tepat untuk berinvestasi properti. Mencari aset properti yang masih memiliki ruang pertumbuhan nilai yang luas.
”Secara umum properti dikatakan instrumen investasi yang bisa lebih baik karena dia tidak terlalu terpengaruh oleh inflasi. Memang benar, secara jangka panjang, harga properti masih naik dan tidak kayak pasar uang,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR