Suara.com - Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun lebih telah memberikan tantangan bagi perusahaan di Indonesia. Salah satu tantangan terberat adalah bagaimana perusahaan menjaga kinerja keuangan agar tetap positif dan bertumbuh di tengah situasi sulit.
Kinerja keuangan sangat penting bagi sebuah perusahaan, terutama perusahaan terbuka atau emiten, yang sebagian modalnya berasal dari investor. Dengan kinerja positif tidak hanya menjaga perusahaan tetap bertumbuh, tapi juga menjadi daya tarik bagi investor agar tetap menanamkan modalnya di sebuah perusahaan dan tentu memberikan kepercayaan kepada investor.
Untuk menjadi perusahaan yang berkembang, mendaftarkan perusahaan di Bursa Efek Indonesia pun menjadi pilihan sejumlah perusahaan. Karena dengan menjadi emiten perusahaan akan mendapatkan banyak pasokan dana yang dibutuhkan dalam melakukan berbagai ekspansi bisnis.
Sepanjang tahun 2021 ada 54 emiten baru, Jumlah emiten baru tersebut lebih banyak dibanding tahun 2020 dengan 51 emiten baru. Memasuki tahun 2022, hingga bulan Juli, telah ada 29 emiten baru, sehingga saat ini ada 793 emiten yang terdaftar di pasar saham Indonesia.
Tingginya minat perusahaan menjadi perusahaan terbuka menunjukkan banyaknya kebutuhan dana dan semangat untuk bangkit pasca pandemi. Tidak hanya sekedar pasokan dana, dengan menjadi emiten juga akan meningkatkan nilai dan citra sebagai perusahaan yang terpercaya dan unggul.
Banyaknya perusahaan yang berhasil bangkit dari pandemi pun memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional. Keberhasilan emiten untuk bangkit dari pandemi juga tergambar dalam peningkatan kinerja dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan perusahaan-perusahaan emiten di dua tahun terakhir, yakni tahun 2020 dan 2021 melalui ajang Top Corporate Award 2022 yang diadakan oleh TRAS N CO Indonesia dan INFOBRAND.ID.
Tri Raharjo, CEO TRAS N CO Indonesia mengungkapkan pada periode penilaian, dari perusahaan emiten yang mempublikasikan kinerja keuangan mereka di tahun 2020, ada 62,4% perusahaan melaporkan keuntungan/laba. Sedangkan di tahun 2021, terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang menyatakan laba sebesar 81,59% atau naik sebesar 19,19% jika dibandingkan dengan laporan keuangan di tahun 2020.
“Ini artinya perusahaan dengan laporan kinerja keuangan yang merugi pun mengalami penurunan. Tahun 2020 ada 37,6% perusahaan dengan laporan keuangan merugi. Namun di tahun 2021, menurun menjadi 18,41%,” jelas Tri Raharjo.
Susilowati Ningsih, CEO INFOBRAND.ID menambahkan, kinerja positif emiten di Indonesia tidak lepas dari semakin terkendalinya Pandemi Covid-19. Pemulihan ekonomi yang terjadi di berbagai sektor utama, seperti industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, transportasi, dan pergudangan mencerminkan aktivitas ekonomi yang sudah mulai bangkit kembali.
Baca Juga: Emiten Kosmetik Martha Tilaar Yakin Penjualan Tahun Ini Bisa Tembus Hingga Rp416 Miliar
Pemulihan ekonomi Indonesia ini tentunya tidak lepas dari peran perusahaan-perusahaan yang berhasil membangun corporate brand serta kinerja keuangan yang baik, meski dalam situasi sulit akibat pandemi.
“Degan positifnya corporate image yang berhasil dibangun perusahaan, ditambah dengan kinerja bisnis yang baik, tentunya perusahaan emiten tersebut akan semakin menarik buat para investor dan menembuhkan kepercayaan bagi shareholdernya,” ujar Susilowati Ningsih.
Oleh karena itu, lanjut Susi, untuk mengapresiasi emiten yang berhasil membangun corporate brand dan menjaga kinerja keuangan, INFOBRAND.ID bekerjasama dengan TRAS N CO Indonesia menghadirkan TOP CORPORATE AWARD 2022.
Penghargaan ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan emiten di Indonesia yang berhasil membangun corporate brand, dan menjaga kinerja keuangan yang unggul dan positif.
“Secara khusus, penghargaan ini juga merupakan apresiasi dan pengakuan terhadap perusahaan emiten di Indonesia yang telah terbukti berhasil melewati situasi sulit selama Pandemi Covid-19, yang dibuktikan dengan kinerja baik dari sisi corporate brand awareness, pendapatan dan laba bersih selama periode tahun 2021,” ujar Susilowati Ningsih.
Tri Raharjo kembali menjelaskan, Top Corporate Award 2022 diberikan kepada perusahaan-perusahaan terpilih berdasarkan penilaian Top Corporate Index yang mengacu pada tiga aspek penilaian; Digital Corporate Brand Awareness Aspect, Asset & Ravenue Aspect, dan Nett Profit Aspect.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?
-
Diversifikasi Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Kurangi Ketergantungan Luar Daerah
-
Dasco Bocorkan Pesan Presiden Prabowo: Soal UMP 2026, Serahkan pada Saya
-
Pertamina Pasok 100.000 Barel BBM untuk SPBU Shell
-
Bitcoin Banyak Dipakai Pembayaran Global, Kalahkan Mastercard dan Visa
-
Purbaya Mau Ubah Skema Distribusi Subsidi, Ini kata ESDM
-
Menkeu Purbaya Pertimbangkan Tambah Anggaran TKD ke Pemda 2026, Ini Syaratnya
-
Peserta Asuransi Kesehatan Swasta Harus Ikut Bayar Biaya RS Mulai Januari 2026
-
Bioekonomi Jadi Strategi Kunci Transformasi RI 2045, Apa Itu?