Suara.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendukung keterlibatan BUMD dalam menjaga ketahanan pangan di daerah dan mendorong BUMD untuk mengembangkan penjualan berbasis digital.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menerima Kepengurusan Perhimpunan BUMD Aneka Usaha Seluruh Indonesia (Perdasi) yang diketuai oleh Pamrihadi Wiraryo di Kantor Kementerian Perdagangan.
Bersama beberapa jajaran pengurus Perdasi lainnya, Pamrihadi selaku Ketua Umum menyampaikan beberapa usulan kepada Kementerian Perdagangan.
Ia berharap agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) ikut mendorong kepada kepala daerah agar mendukung terbentuknya BUMD Aneka Usaha atau BUMD yang bergerak di bidang pangan dengan memberikan modal yang cukup untuk melakukan serapan berbagai komoditi pangan dan mendistribusikannya secara merata kepada masyarakat.
Selain itu, Perdasi juga menyampaikan beberapa usulan lain kepada Kemendag. Adapun beberapa usulan tersebut antara lain meminta agar Perdasi diberikan kuota impor untuk komoditi daging, kedelai dan bawang putih. Pasalnya selama ini penyaluran bahan pokok tersebut hanya dilakukan oleh Bulog.
“Berbagai komoditi tersebut masih defisit, karena itu kami mengusulkan agar BUMD diberikan kuota impor sebesar 5 s.d 10% dari kuota kebutuhan dimasing-masing daerah. Prinsipnya BUMD akan berkomitmen sinergi Kemendag bersama BUMD dalam stabilisasi harga Pangan dan pengendalian inflasi melalui penugasan BUMD untuk intervensi komoditi penyumbang inflasi ke pasar-pasar Tradisional,” ujar Pamrihadi dalam keterangan resminya.
Selain itu Perdasi juga meminta Kemendag melibatkan BUMD jika terjadi kelangkaan sejumlah komoditi tertentu di pasaran. Jika perlu, Kemendag bisa menugaskan langsung BUMD untuk melakukan operasi pasar dan program pemerintah dan pendanaan subsidinya.
“Selama ini peran operasi pasar dilakukan oleh dinas, namun ada kesulitan dana subsidi” ungkapnya.
Kemudian Perdasi juga meminta Kemendag memfasilitasi BUMD dalam kegiatan pameran dagang yang diselenggarakan oleh kantor-kantor ITPC dan atdag di luar negeri.
Baca Juga: Tiongkok Tambah Impor 1 Juta Ton CPO RI, Mendag Ucapkan Terima Kasih ke Presiden Jokowi
“Jangan lupa, BUMD memiliki tugas mengangkat produk unggulan & UMKM di masing-masing daerah. Karena itu akan lebih baik jika ada pameran dagang ditawarkan terlebih dahulu kepada BUMD” tuturnya.
Terakhir Perdasi mengusulkan sinergi antara Kemendag dan Kemenag untuk memprioritaskan produk dalam negeri terutama BUMD dalam pelayanan jamaah umroh dan haji
“Kami mendengar adanya pembahasan antara Kemenag dengan Kemendag agar pada umroh berikutnya catering wajib menggunakan produk di Indonesia. Untuk itu kami akan menyurati kepada kemenag agar memberikan prioritas kepada BUMD untuk memenuhi produk tersebut” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Terkini
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Kemenhub Baru Bilang Bali Sepi, Penumpang Pesawat Turun 2 Persen di Nataru
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
Industri Pengolahan RI Loyo di 2025 Gegara Tarif Trump Hingga Geopolitik
-
Bahlil Buka-bukaan Amblil Langkah Berani Legalkan Sumur Rakyat
-
Jelang Tutup Tahun, Pemerintah Sita 70 Ribu Ton Batubara Ilegal
-
Impresif! Ini Sederet Capaian BRI dan Kontribusi untuk Negeri di Sepanjang Tahun 2025
-
Refleksi Akhir Tahun: IHSG Meroket 22% Sepanjang 2025, Pasar Menanti Prabowo di Pembukaan BEI 2026
-
Refleksi Satu Tahun MBG: Dari Intervensi Gizi Menuju Transformasi Ekonomi Nasional
-
Rupiah Berotot di Penghujung 2025, Menuju Level Rp 16.680