Suara.com - Akhir pekan ini, BEI mengatakan, jumlah perusahaan tercatat di bursa akan mencapai 800 perusahaan seiring dengan tetap tingginya minat perusahaan menghimpun dana di pasar modal pada tahun ini.
"Pencatatan saham perusahaan ke-800 ini adalah sebuah milestone baru bagi BEI. Hal ini sejalan dengan cita-cita kami untuk terus hadir dan menjadi mitra pilihan bagi perusahaan-perusahaan untuk bertumbuh melalui pasar modal," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna.
Ia mengatakan, keberhasilan pencapaian peningkatan jumlah perusahaan tercatat yang tinggi didorong antara lain oleh program dan kebijakan bursa dalam memberikan sosialisasi kepada calon perusahaan tercatat secara masif ke seluruh penjuru Indonesia.
"Sepanjang tahun 2021, bursa telah melakukan 472 one-on-one meeting dengan 363 perusahaan dan 75 workshop go public di seluruh Indonesia. Guna memudahkan calon perusahaan tercatat, bursa juga telah menyediakan platform e-registration yang memudahkan proses penyampaian dokumen sehingga lebih efisien," ujar Nyoman.
BEI juga senantiasa adaptif dengan melakukan pembaharuan Peraturan Bursa Nomor I-A guna merespons perkembangan bisnis yang sangat dinamis.
Peraturan Bursa Nomor I-A yang telah terbit pada akhir 2021 lalu memberikan opsi kriteria pencatatan di papan pengembangan dan papan utama yang lebih luas, sehingga diharapkan dapat mengakomodasikan seluruh karakteristik perusahaan dengan tetap memperhatikan kualitas perusahaan tercatat.
"Hal tersebut menjadikan pasar modal Indonesia menjadi tempat yang ramah bagi seluruh sektor perusahaan tanpa terkecuali sektor teknologi. Saat ini, telah terdapat dua tech giant companies di Indonesia yang berhasil mencatatkan sahamnya di BEI dan bahkan salah satunya menjadi perusahaan decacorn terbesar di bursa ASEAN," kata Nyoman.
harapannya, pasar modal Indonesia dapat terus tumbuh berkembang dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk mewujudkan pasar yang teratur, wajar, dan efisien, sehingga perusahaan yang tercatat tidak hanya memperoleh pendanaan setelah penawaran umum
Selain itu juga terus menjaga kelangsungan hidup atau going concern serta tumbuh berkembang untuk mendorong perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Bangkit, IHSG Rabu Sore Ditutup Menguat 0,83 Persen ke Level 7.046
"Kami terus mendorong perusahaan agar tidak menunggu besar untuk going public, tapi menjadi besar dengan go public," ujar Nyoman.
Sebelumnya, pada 2021, pasar modal Indonesia mencatatkan rekor nilai penggalangan dana tertinggi melalui penawaran umum perdana saham di kawasan ASEAN dengan total nilai penggalangan dana sebesar Rp62,5 triliun.
Tidak hanya itu, BEI juga menjadi bursa paling aktif di ASEAN dengan pencatatan saham baru terbanyak selama empat tahun berturut-turut.
Sepanjang periode 2020 hingga 2021, terdapat 105 perusahaan tercatat baru di BEI, lebih tinggi dibandingkan Thailand (64 perusahaan tercatat baru), Malaysia (47 perusahaan tercatat baru), Vietnam (46 perusahaan tercatat baru), Filipina (9 perusahaan tercatat baru), dan Singapura (11 perusahaan tercatat baru).
Berita Terkait
-
IHSG Kamis Sore Parkir di Zona Hijau, Menguat 0,15 Persen ke Level 7.057
-
Tokopedia Luncurkan Reksa Dana Pendapatan Tetap Mulai Rp 10.000
-
Perkuat Kemitraan, USAID Dukung PLN Percepat Transisi Energi Bersih di Indonesia
-
Kamis Pagi, IHSG Melesat Naik ke Level 7.062
-
Bangkit, IHSG Rabu Sore Ditutup Menguat 0,83 Persen ke Level 7.046
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026