Suara.com - Lembaga penelitian padi terpercaya di tingkat internasional, IRRI menilai Indonesia berhasil mencapai swasembada beras karena sukses membangun sistem pertanian dan pangan, serta mengimplementasikan teknologi dan inovasi beras.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada para petani dan pemerintah daerah yang terus bekerja sehingga ketersediaan pangan tetap terjaga, hingga Indonesia mendapatkan certificate of Aknowledgement dari IRRI.
"Hari ini, kita, 36 tahun lalu mengulangi kejayaan Indonesia. Pada tahun 1984, Pak Harto mendapatkan penghargaan swasembada beras dari FAO. Dan itu, ini hari di zaman Pak Jokowi kita ulangi kembali," kata Mentan SYL saat menyampaikan sambutan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Minggu (14/8/2022).
Dijelaskan Mentan, IRRI yang berjejaring dengan lembaga-lembaga dunia lainnya berisikan peneliti-peneliti hebat yang hari ini memberikan justifikasi bahwa ketahanan pangan Indonesia terbaik di dunia.
"Penghargaan ini tentu bukan penghargaan abal-abal. IRRI mengakui kerja keras Bapak Gubernur, Bupati, kepala dinas, petani dan seluruh stakeholder," imbuhnya.
Swasembada beras yang diganjar IRRI tersebut menurut Mentan SYL terkonfirmasi oleh ketersediaan stok beras nasional berdasarkan Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 yang dilakukan oleh Kementan dan BPS.
"Stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras. Pada 30 April 2022 (menjelang lebaran), stok beras nasional meningkat menjadi 10,15 juta ton beras, yang merupakan stok tertinggi dibandingkan periode lainnya," jelas Mentan.
Selain pemberian penghargaan tersebut, Mentan SYL juga menyerahkan surat keputusan kepada provinsi dan kabupaten dengan produksi padi tertinggi tingkat nasional serta memberikan penghargaan kepada Pemda dengan capaian vaksinasi PMK terbaik.
Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Kementan, Nasrullah, saat ini pada 5 provinsi penerima penghargaan untuk kasus PMK terkendali menuju zero case yakni Kepulauan Riau, Bali, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta dan Sumatera Selatan kasusnya telah jauh menurun dan tertangani dengan baik.
Baca Juga: Ketahanan Pertanian Pangandaran Semakin Kuat Berkat Bantuan Irigasi
"Provinsi Jawa Timur dan Aceh, pelaksanaan vaksinasi PMK menunjukan capaian yang sangat menggembirakan dan bisa menjadi contoh pelaksanaan vaksinasi bagi provinsi lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, Mentan SYL menyerahkan penghargaan pertanian tahun 2022 kepada petani, pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), serta pelaku usaha yang telah mendorong akselerasi perekonomian sehingga sektor pertanian memberikan kontribusi dan capaian yang gemilang.
Dalam kesempatan itu, Mentan SYL memberikan penghargaan kepada Provinsi Kepulauan Riau atas keberhasilannya sebagai provinsi menuju nol kasus PMK dan Kabupaten Sukoharjo atas keberhasilannya dalam pengembangan kelapa genjah terbaik.
Tidak hanya itu saja, Mentan juga memberikan penghargaan kepada petani bawang merah dan cabai. Ikhwan Arif yang berasal dari Brebes dan Sumarna petani dari Garut masing-masing terpilih sebagai petani bawang merah dan cabai terbaik.
Berita Terkait
-
Jokowi Tegaskan Stok Beras Capai 10,2 Juta Ton, 3 Tahun Tidak Impor
-
Di Tengah Tantangan Pandemi Covid-19, FAO Bangga Indonesia Capai Swasembada Beras
-
Berhasil Swasembada Beras saat Masa Sulit Pandemi, Indonesia Dapat Penghargaan FAO
-
Kado HUT RI ke-77, Indonesia Dapat Penghargaan Swasembada Beras Internasional
-
Indonesia Terima Penghargaan dari IRRI Atas Prestasinya Mampu Swasembada Beras Selama 3 Tahun Berturut-turut
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur