Suara.com - Anak muda yang tergabung dalam Papua Muda Inspiratif (PMI) bersama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan pembinaan terhadap petani di Kampung Kwadeware dan Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua untuk mengelola lahan jagung. Petani itu terdiri dari gabungan Mama-Mama, Bapa-Bapa dan Pemuda-pemudi di Papua.
Kordinator PMI Provinsi Papua Neil Leonardo Aiwoy mengatakan dari 83,62 hektar lahan yang telah disiapkan, seluas 50 hektar telah dibuka dan hingga saat ini sudah ditanami jagung 17 hektar. Lahan jagung itu ditanam diatas tanah milik masyarakat adat.
"Program ini berjalan atas kerjasama yang intens sekali dari PMI, Pemuda, Mama-Mama dan Bapa-Bapa yang terlibat dari program ini. Dan tentunya program ini didukung penuh oleh BIN," kata Neil.
Neil menyampaikan itu saat mendampingi Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, I Gde Made Kartikajaya bersama jajarannya. Lalu, Sekda Provinsi Papua, M. Ridwan Rumasukun meninjau lahan jagung di Kampung Kwadeware dan Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kab. Jayapura.
Neil menyebutkan, ada 105 orang petani yang terbagi dalam 7 kelompok untuk mengelola lahan jagung tersebut. Menurutnya, apabila lahan 83,62 hektar dapat terwujud, maka akan bisa mempekerjakan lebih dari 200 orang di sektor hulu penanaman jagung ini.
"Kita hilirnya sudah menyiapkan beberapa produk turunan dari jagung. Kami PMI didampingi oleh BIN hanya memfasilitasi untuk melakukan pengelolaan lahan yg tidur ini supaya menambah nilai ekonomi untuk masyarakat," ucapnya.
Salah seorang petani jagung, Mama Agustina Marweri, mengaku senang dengan perhatian atas kesejahteraan dari PMI dan BIN untuk masyarakat di Papua. Ia menyatakan telah siap untuk mengelola lahan jagung tersebut.
"Kami dengan senang hati kami bekerja di tanah kami sendiri. Terimakasih PMI dan BIN telah memperhatikan kami," tuturnya di lokasi yang sama.
Pemprov Papua menyatakan akan mendukung pengolahan jagung yang motori oleh PMI dan BIN tersebut. Menurut M. Ridwan, Pemprov Papua akan memberikan bantuan berupa pembuatan pagar di lahan jagung itu, sembako untuk masyarakatnya dan bantuan lain terkait pertanian tersebut.
Baca Juga: Karyawan Swasta Tewas Usai Kerusuhan di Depan Asrama Mahasiswa Papua, Polisi Kejar Pelaku
Ridwan mendukung program BIN dan PMI demi kesejahteraan masyarakat itu. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada I Gde Made Kartikajaya bersama jajarannya yang rela terjun langsung untuk membina masyarakat di Papua.
"PMI melakukan yang baik, mari kita berpartisipasi. Pemprov Papua akan mendukung penuh. Terimakasih juga atas dukunga Pak Jenderal, sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik," ujar Ridwan didampingi I Gde Made Kartikajaya.
Kesehatan Petani Diperhatikan
BIN memfasilitasi dokter langsung untuk para Mama ataupun Bapak petani jagung apabila mengalami keluhan kesehatan. Hal itu demi menjaga para petani agar tetap sehat dan mampu mengelola jagung dengan maksimal demi ketahanan pangan di Tanah Papua.
Tebar Benih Ikan untuk Masyarakat
PMI juga melakukan penebaran benih ikan di Danau Sentani, Papua. Sebanyak 3600 ekor benih ikan mujair secara simbolis dilepas di kolam budidaya ikan di danau tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan