Suara.com - Pengamat ekonomi Wahyu Ario Pratomo menilai kebijakan pemerintah memberikan bantuan sosial sebagai pengganti kenaikan harga bahan bakar minyak harus diikuti dengan upaya menahan lonjakan harga.
"Kenaikan harga barang harus dikendalikan, agar bansos dengan total Rp 24,17 triliun yang dikucurkan kepada masyarakat tidak sia-sia dan warga lainnya juga tidak merasakan dampak besar dari kenaikan BBM," ujarnya di Medan, hari ini.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara itu mengatakan kenaikan BBM dipastikan akan menaikkan harga berbagai barang.
"Kalau tidak dijaga, maka kenaikan harga bisa naik di atas kewajaran," katanya.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menegaskan kenaikan harga barang harus dikendalikan. Tim Pengendali Inflasi Daerah akan berusaha keras menahan lonjakan harga berbagai barang menjelang dan sesudah kenaikan BBM.
"Produksi dan pasokan komoditas pertanian seperti cabai merah dan bawang merah yang cenderung membuat inflasi harus diperkuat," katanya.
Kemudian, semua terkait harus menjaga kelancaran distribusi pasokan.
"Harusnya harga cabai merah dan bawang merah tidak menjadi penyebab inflasi karena produksi dan pasokan lancar. Jadi harus ada yang diatasi," katanya.
Dia mengatakan itu pada acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang diselenggarakan Bank Indonesia di Klaster Cabai Merah Juli Tani, Desa Sidodadi Ramunia, Deliserdang.
Baca Juga: Masyarakat dan Pelaku Usaha di Kota Semarang Ramai-ramai Keluhkan Wacana Kenaikan Harga BBM
Pemprov Sumatera Utara sendiri akan memperkuat dan mendorong BUMD Pangan untuk membeli produk petani agar masyarakat tidak terjebak dengan tengkulak.
"Forkopimda diminta terus bekerja sama berupaya mengendalikan laju inflasi antara lain dengan menjaga kelancaran distribusi dan menahan agar komoditas yang dihasilkan Sumut tidak semuanya dijual ke luar," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Lonjakan Harga Pangan di Ramadan 2025: Siapa yang Paling Dirugikan?
-
Tingkat Kemiskinan Diperkirakan Capai 10,3 Persen pada September 2022
-
Antisipasi Inflasi Imbas Lonjakan Harga BBM, Jokowi Minta Kepala Daerah Tak Ragu Gunakan APBD
-
Bagi-bagi Bensin Gratis, Mahasiswa Trisakti Serukan Aksi Turun ke Jalan pada 13 September Tolak Kenaikan BBM
-
Imbas Lonjakan Harga BBM, Damri Akan Naikkan Tarif Bus AKAP
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
BUMI Jadi Incaran Asing, Bukukan Net Buy Terbesar Ketiga di BEI Sepekan Terakhir
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Diperpanjang Sepekan, Cek Rutenya
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation