Suara.com - PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC Utilitas) mulai melakukan pembenahan Kawasan The Nusa Dua, Bali agar fasilitas tersebut sesuai standar perhelatan KTT G20 November mendatang.
Dalam mengelola utilitas di kawasan pariwisata The Nusa Dua, yang meliputi listrik, air bersih, air limbah, dan air irigasi, ITDC Utilitas mengadopsi prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan yang diturunkan dari induk perusahaannya. Salah satunya, penyediaan pengelolaan air limbah dan air irigasi terintegrasi yang berpusat di Lagoon.
"Tugas kami adalah menjamin dan memastikan tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat air limbah dalam sistem operasional kawasan The Nusa Dua," kata Direktur Utama ITDC Utilitas AA Istri Ratna Dewi dalam keterangan di Jakarta, Senin (5/9/2022).
Salah satu fasilitas penting penunjang operasional kawasan The Nusa Dua yang dikelola oleh ITDC Utilitas yakni Rumah Pompa (Lift Pump Station).
Fasilitas tersebut beroperasi sejak tahun 1970-an dan memiliki fungsi yang sangat penting dalam kelancaran distribusi air limbah di Kawasan The Nusa Dua menuju ke Lagoon sebagai sentra pengolahan air limbah ITDC.
Lagoon ITDC memiliki pemandangan alam hijau dan danau buatan yang menjadi habitat berbagai spesies burung.
"Lagoon adalah “Hotel for Birds”, bird sanctuary yang ada di tengah kawasan industri pariwisata dan langgeng membentuk komunitas flora dan fauna yang selaras dengan alam. Kami juga optimalkan sistem pengolahan air limbah sehingga tidak ada air yang terbuang ke badan air," jelas Ratna.
Lagoon ITDC memiliki luas lahan 20 hektare dan luas basah 13,5 hektare serta dijalankan menggunakan Teknologi Waste Stabilization Ponds dengan kapasitas maksimal 10.000 meter kubik per hari.
Dalam kegiatan operasionalnya, ITDC Utilitas menerapkan standar minimal kualitas olahan air limbah yang mengacu pada Peraturan Gubernur Bali No 16 tahun 2016 perihal Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan di The Nusa Dua Naik 185 Persen
Sebelum masa pandemi, saat occupancy rata-rata kawasan sebesar 75%, Lagoon mengolah air limbah sampai dengan 6.000 meter kubik per hari yang berasal dari semua air limbah yang dihasilkan tenant kawasan. Setelah semua air limbah tersebut diolah di lagoon, lebih dari 90% air olahan tersebut telah dimanfaatkan untuk penyiraman area taman dalam kawasan.
"Dengan integrasi sistem pengolahan air limbah dan air irigasi ini, saya tegaskan tidak ada residu dari limbah cair yang terbuang ke lingkungan, sehingga konsep zero waste dan sustainable development yang merupakan value dari ITDC sebagai pengembang destinasi dapat terwujud,” kata Ratna lagi.
Sementara, Direktur Utama ITDC Ari Respati menambahkan, Kawasan The Nusa Dua menjadi pilot project pengembangan kawasan terintegrasi yang sukses menerapkan konsep sustainable and green tourism dan diharapkan menjadi inspirasi bagi pengembangan kota dan kawasan lainnya.
"Prinsip berkelanjutan ini akan kami terapkan bukan hanya di kawasan yang menjadi milik ITDC seperti The Mandalika dan Tana Mori, namun juga kawasan lainnya yang pada masa depan dipercayakan atau dikerjasamakan untuk dikembangkan maupun dikelola oleh ITDC. Melalui ITDC Utilitas, kami memiliki ekspertis bukan hanya untuk merancang dan membangun layanan utilitas, tapi juga mengawal penerapannya sampai kepada tahap operasional," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari