Suara.com - Debat antara Fadli Zon dan Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo kembali berlanjut. Fadli Zon kali ini, menganggap pemerintah tidak berpihak ke masyarakat karena ekonomi yang baru saja mulai bertumbuh pasca pandemi COVID-19.
"Inflasi rendah justru merupakan bukti lemahnya kinerja pemerintah. Sejak 2015, inflasi kita selalu di bawah 4%. Kenapa rendah? Karena pertumbuhan ekonomi kita sangat rendah!" kata Fadli, melalui akun Twitternya pada Selasa (13/9/2022).
Ia juga membandingkan era Presiden Jokowi dengan masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Di masa @SBYudhoyono, inflasi memang tinggi, tetapi itu terjadi karena capaian pertumbuhan ekonominya juga tinggi. Jadi, rendahnya inflasi era @jokowi bukanlah hasil dari skenario dan desain pemerintah,” ungkapnya.
“Rendahnya inflasi jusrtru mengindikasikan bahwa pemerintah kesulitan dalam mengendalikan dan menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional. Rendahnya inflasi ini terjadi sejalan dengan turunnya angka pertumbuhan ekonomi di era @jokowi,” sambung dia.
Utasnya di Twitter itu diawali dengan argumen Fadli Zon yang menyebut pernyataan Presiden Jokowi terkait subsidi BBM keliru.
"Pada tgl 1 Agustus 2022 Presiden Jokowi sendiri yang menyebut “subsidi BBM” mencapai Rp502 triliun. Pernyataan itu jelas keliru, karena angka subsidi BBM yang sebenarnya di dalam APBN jauh di bawah angka tsb," kata Fadli Zon via Twitter.
Padahal, menurutnya, APBN wajib diatur melalui UU APBN, bukan UU BUMN, Perpres, terlebih Permenkeu. "Sehingga, pengalokasian dana kompensasi yg tidak dilakukan melalui UU APBN jelas bermasalah," ucapnya.
"Pernyataan Pemerintah bahwa sesudah BBM dinaikkan pun subsidi tetap tidak cukup hingga akhir tahun adalah pernyataan tidak profesional dan tak bertanggung jawab. Pernyataan itu hanya menunjukkan bagaimana buruknya perencanaan pemerintah," lanjut Fadli Zon.
Baca Juga: Asik! Jokowi Bakal Mantu Lagi, Kaesang dan Erina Gudono Bakal Nikah Bulan Desember
Anggota DPR RI ini juga menyinggung adanya SPBU lain, yakni Vivo yang menjual BBM dengan harga yang lebih murah. Sehingga mempertanyakan apakah benar masih ada subsidi.
"Kita bahkan perlu bertanya, dgn kenaikan harga Pertalite hingga 31%, benarkah masih ada subsidi? Buktinya, ada SPBU asing yang bisa jual bensin di bawah harga Pertamina, sebelum kemudian “dipaksa” pemerintah utk menaikkan harga," tulis dia.
"Jika tidak ada lagi subsidi Pertalite, dan Premium secara de facto sudah tidak ada lagi di lapangan, bagaimana bisa Pemerintah menyebut anggaran subsidi BBM kita masih kurang hingga Rp89,3 T?" ujar Fadli Zon.
Berkaitan dengan tanggapan Stafsus Yustinus Prastowo terkait nilai tukar uang. Fadli mengaku menyadari hal itu, namun alasan tersebut justru membuat dalih pemerintah makin aneh.
"Kenapa aneh? Di satu sisi Pemerintah selalu klaim depresiasi rupiah paling rendah jika dibanding mata uang negara lain, tapi kenaikan harga BBM kita justru yang paling tinggi," ujar dia.
"Menurut BI, sampai 22 Agt 2022, rupiah hanya terdepresiasi 4,27 persen, jauh lebih rendah dari depresiasi India 6,92 persen, Malaysia 7,13 persen, dan Thailand 7,38 persen. Anehnya, dalam 12 bulan terakhir harga BBM di Indonesia telah naik rata-rata 55%, jauh lebih tinggi dibanding Malaysia (9%), Vietnam (25,7%), atau Thailand (22%)," sambung Fadli Zon.
Tag
Berita Terkait
-
Hanya Satu Akun Diikuti Hacker Bjorka, Bjork!
-
Bertugas di Indonesia, Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan 8 Duta Besar Negara Sahabat
-
Fadli Zon Kembali Tanggapi Stafsus Menkeu: Pemerintah Tidak Profesional dan Tak Bertanggung Jawab
-
Ada Pengalihan Arus untuk Antisipasi Demo Kenaikan BBM, Warga Diminta Hindari Kawasan Istana Merdeka Siang Ini
-
Asik! Jokowi Bakal Mantu Lagi, Kaesang dan Erina Gudono Bakal Nikah Bulan Desember
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan