Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk menghadapi perubahan iklim karena tidak mungkin bisa bergerak sendirian.
"Pemerintah benar-benar bergantung terhadap dukungan semua pemangku kepentingan dan tidak hanya bisa bergantung pada sumber daya pemerintah sendiri," kata Sri Mulyani dalam acara HSBC Summit 2022, Rabu (14/9/2022).
Terkait anggaran misalnya, dikatakan Sri Mulyani porsi APBN masih sangat rendah sekali yakni hanya 3,6 persen dari Produk Domestik Bruto atau setara Rp89,6 triliun pertahun. Bandingkan dengan kebutuhan anggaran yang diperlukan setiap tahunnya yang mencapai Rp266 triliun dari total kebutuhan anggaran sebesar Rp3.461 triliun.
"Bujet pemerintah saat ini hanya Rp89,6 triliun per tahun, sekitar 3,6 persen dari total belanja pemerintah," kata Sri Mulyani.
Untuk itu, kata dia, peran serta masyarakat dan swasta tentu sangat membantu untuk mencapai cita-cita
menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 mendatang.
Apalagi saat ini laju emisi gas rumah kaca terus meningkat secara eksponensial, dengan adanya peningkatan suhu yang sekarang semakin cepat.
"Artinya, dunia tidak menghindari ambang baru ancaman perubahan iklim, yaitu pemanasan sebesar 1,5 derajat celcius dari sejak zaman revolusi industri," kata dia.
Dia mengatakan perubahan iklim akan menyebabkan bencana kekeringan, banjir, badai hingga kenaikan permukaan air laut sehingga nantinya dapat berdampak secara langsung terhadap lingkungan, sosial hingga perekonomian.
“Beberapa indikator perubahan iklim seperti emisi gas rumah kaca, rata-rata suhu permukaan dan tinggi muka air laut menunjukkan urgensi untuk segera memulai perubahan iklim,” kata dia.
Baca Juga: Potensi Kerugian Negara Akibat Perubahan Iklim Tembus Rp 112 Triliun
Berita Terkait
-
Bukan Meninggalkan, Hanya Mendefinisikan Ulang: Kisah Anak Nelayan di Era Modern
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Perubahan Iklim dan Letusan Gunung Jadi Penyebab Punahnya Hobbit Flores
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK