Suara.com - Konsumsi cokelat tahunan di Indonesia saat ini tercatat hanya sekitar 0,3 kilogram per kapita. Namun sesungguhnya, pasar cokelat di Indonesia masih mempunyai banyak potensi. Menurut Euromonitor (Juli 2022), nilai penjualan ritel naik 2% pada 2022 menjadi Rp 13,4 triliun. Penjualan ritel ditargetkan naik 6% CAGR mencapai Rp 18,2 triliun pada 2027.
Barry Callebaut Group, produsen produk kakao dan cokelat berkualitas tinggi terkemuka di dunia, optimis mencetak pertumbuhan positif untuk bisnis kakao dan cokelat di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kondisi industri yang diyakini akan semakin membaik pasca pandemi.
“Kami yakin pasar kakao dan cokelat di Indonesia akan terus tumbuh. Permintaan pelanggan akan produk kakao dan cokelat kami berangsur-angsur kembali ke masa sebelum pandemi, dan optimisme konsumen yang meningkat terhadap ekonomi menjadi pertanda baik bagi produsen makanan seperti kami,” kata Ciptadi Sukono, Managing Director Barry Callebaut di sela-sela kunjungan Media ke Pabrik Kakao dan Cokelat milik perusahaan di Bandung dan Rancaekek/Sumedang, Jawa Barat, Indonesia, beberapa waktu lalu.
Sejak 2012, Barry Callebaut telah menginvestasikan lebih dari US$50 juta (atau Rp 741,8 miliar) dan saat ini memiliki lebih dari 700 karyawan di seluruh Indonesia.
Barry Callebaut mengoperasikan pabrik pengolahan kakao di Bandung dan saat ini merupakan salah satu produsen terbesar (berdasarkan volume) produk kakao (seperti cocoa powder, cocoa butter & cocoa liquor) di Indonesia.
Barry Callebaut juga memiliki pusat aplikasi kakao di Bandung yang dilengkapi dengan peralatan canggih, dapur demo, dan lini produksi skala kecil. Berbagai fasilitas tersebut membantu meningkatkan kesempatan kerja sama antara Barry Callebaut dengan para pelanggan dari kalangan industri.
Keberadaan fasilitas tersebut bisa menunjang kebutuhan pengembangan prototipe dan konsep, serta proses evaluasi karakteristik kakao seperti tingkat keasaman, warna, dan aroma, sehingga sesuai dengan kebutuhan atau standar yang seharusnya (sensory evaluation). Selain itu, pusat aplikasi kakao ini menawarkan bantuan teknik, pelatihan, serta penelitian untuk produk dan bahan kakao.
Selain kegiatan bisnis kakao, Barry Callebaut juga memiliki dua pabrik produksi coklat di kawasan industri Gresik dan Rancaekek Sumedang.
Barry Callebaut memproduksi cokelat untuk perusahaan konfeksioneri (produsen camilan manis) dan produsen makanan lainnya yang menggunakan cokelat sebagai salah satu bahan baku produksinya.
Baca Juga: Keren! Pemkab Mahulu Keker Pasar Ekspor Biji Kakao di Amerika Serikat
Perusahaan juga menjadi mitra outsourcing bagi banyak produsen makanan Indonesia dengan kebutuhan produk cokelat berkualitas tinggi yang jumlahnya terus bertumbuh. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan Barry Callebaut telah memperluas kapasitas produksi pabrik cokelatnya.
Perusahaan Barry Callebaut juga mengimpor cokelat premium dari Eropa untuk pengguna cokelat artisanal dan profesional, (seperti pembuat cokelat, chef, pembuat roti, hotel, restoran, dan katering). Produk gourmet ini telah mendorong pertumbuhan bisnis Barry Callebaut di Indonesia.
Dari sisi volume, bisnis gourmet Barry Callebaut di Indonesia terus bertumbuh. Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan tersebut bahkan mencapai hingga dua kali lipat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani
-
Purbaya Tak Mau Lagi Bakar Baju Bekas Impor, Pilih Olah Ulang-Jual Murah ke UMKM
-
IHSG Loyo di Penutupan Jelang Akhir Pekan, Dipicu Pelemahan Ekonomi China
-
Ekonom Ungkap Data dari 'Purbaya Effect' ke Perekonomian Nasional
-
Setelah Garuda Indonesia Danantara Mau Guyur Dana Jumbo ke Krakatau Steel, Berapa Jumlahnya?
-
Purbaya Lempar ke BI soal Wacana Redenominasi Rupiah: Kemenkeu Tak Ada Strategi
-
Menkeu Purbaya Ogah Tarik Cukai Popok hingga Tisu Basah, Tunggu Ekonomi Membaik
-
Penggunaan Minyak Mentah dari Fossil Berakhir Terus Berlanjut Hingga 2050
-
Begini Nasib BUMN Sakit di Tangan Danantara
-
Layanan Digital Makin Tinggi, Bank Mandiri Hasilkan Fee Based Income Rp 5,48 Triliun