Suara.com - Kepala BRIN atau Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko mengungkapkan tantangan dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Kemiskinan ekstrem ditargetkan untuk turun hingga ke level 0% pada tahun 2024.
Menurut dia, dengan kondisi saat ini adanya pandemi dan geopolitik membuat upaya pengentasan kemiskinan ekstrem semakin berat.
Pada level makro, ungkap Handoko, perlunya kebijakan agar bisa menjaga stabilitas inflasi dan bisa menumbuhkan ekonomi yang inklusif, serta menciptakan lapangan kerja.
"Kita dihadapkan pada kenyataan terjadinya kenaikan harga terutama berbagai komoditas pangan dan energi sebagai akibat dari situasi geopolitik eropa yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir," ujarnya dalam Webinar Mewujudkan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024, Rabu (21/9/2022).
Sedangkan, Handoko melanjutkan, dari sisi mikro perlu adanya kebijakan yang mencakup kebijakan menurunkan beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan kelompok miskin, melalui program ekonomi produktif.
"Dan, juga menghadap rintangan yang tidak mudah khususnya isu-isu strategis yang menjadi tantangan pada level mikro adalah akurasi data dan sinergi antar program yang melibatkan berbagai kementerian lembaga dan dunia usaha," ucap dia.
Handoko memaparkan, tingkat kemiskinan ekstrem setelah adanya pandemi saat ini kembali meningkat. Padahal, sebelum pandemi angka kemiskinan terus berangsur turun.
Berdasarkan data BPS, proporsi penduduk miskin ekstrem di Indonesia telah menurun secara signifikan yaitu dari 7,9% menjadi 3,7% pada tahun 2016, tetapi seiring dengan pandemi covid-19 menjadi 3,8% pada Maret 2020 dan 4,2% pada September 2020.
"Tetapi kemudian Alhamdulillah kembali menurun menjadi 3,79% pada September 2021 dan pada tahun 2024 diharapkan dapat mencapai 0%," pungkas Handoko.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pendaftaran Bintara Brimob Resmi Dibuka: Ini Cara Daftar, Jadwal, Syarat, dan Tahapan
-
Ancaman Deepfake Buat Perbankan Tekor Rp2,5 Triliun
-
Gairahkan Sektor Komersial, Kawasan Properti Ini Bidik 90.000 Captive Market
-
65 Persen Warga RI Terima Upaya Penipuan Tiap Minggu
-
Harga Emas Hari Ini Stabil: Galeri 24 dan UBS Kompak, Emas Antam Jadi Sorotan
-
IHSG Diproyeksi Menguat Hari Ini: Bursa Asia Melemah, Wall Street Was-was Saham AI
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya