Suara.com - Beberapa pengusaha Rusia tertarik melakukan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kini tengah mencari titik masuk untuk berinvestasi di proyek ibu kota baru Indonesia tersebut.
"Para pengusaha di Rusia sudah membicarakan ini. Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke tempat baru adalah proyek yang sangat besar. Untuk pengusaha Rusia ini sangat menarik," kata CEO Rusia-ASEAN Business Council Daniyar Akkaziev dalam pertemuan makan malam dengan delegasi jurnalis ASEAN di Hotel National, Moskow, Kamis (23/9/2022).
Rusia-ASEAN Business Council yang didirikan oleh Kamar Dagang dan Industri Rusia pada tahun 1998, merupakan organisasi yang memberikan bantuan praktis kepada pengusaha dan bisnis Rusia dalam pengembangan perdagangan multi-vektor, kerjasama ekonomi dan investasi dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Daniyar menjelaskan, pengusaha Rusia mengikuti perkembangan rencana pemindahan ibu kota di Indonesia.
Menurutnya, kunjungan Presiden Joko Widodo ke lokasi pemindahan ibu kota di Kalimantan Timur beberapa bulan lalu, telah memberikan kepastian bahwa proyek pemindahan ibu kota benar-benar dimulai.
Dia mengerti bahwa pemindahan ibu kota tidak bisa hanya mengandalkan pembiayaan dari pemerintah sehingga diperlukan adanya investasi dari pihak luar, termasuk para pengusaha luar negeri.
"Ini sangat menarik. Rusia memiliki perusahaan di bidang infrastruktur, jembatan, sistem komunikasi, dan sistem kereta api. Perusahaan Rusia sedang melihat apa yang dapat menjadi titik masuk," ujar dia, dikutip dari Antara.
Menurut dia, pengusaha Rusia membutuhkan pemahaman terkait insentif yang dapat diberikan pemerintah Indonesia seperti insentif pajak, insentif investasi dan sejumlah insentif lainnya.
"Intinya apakah ada insentif khusus bagi investor luar negeri. Itu poinnya," jelas dia.
Baca Juga: Resesi Global Semakin Suram Dampak Perang Rusia-Ukraina, Ketahanan Pangan Harus Prioritas
Lebih jauh Daniyar mengatakan bahwa investasi di negara-negara ASEAN sangat menarik bagi para pengusaha Rusia.
Bagi para pengusaha, kata dia, basis utama investasi bisa dilakukan adalah ketersediaan atas logistik dan infrastruktur di negara tujuan.
Berita Terkait
-
Warga Rusia yang Menentang Perang Putin dengan Risiko Dipenjara
-
Pengertian Profit Taking, Cut Loss, dan Stop Loss Pada Investasi Saham
-
Diduga Hina Selebgram Cantik Asal Rusia, Billy Syahputra Dipolisikan
-
Kata Bandar Judi Tukang Setor Uang ke OKNUM Polri : "Listyo Sigit dan Idham Aziz Bersih, Jenderal yang Lain Sebelas, Dua Belas...
-
Resesi Global Semakin Suram Dampak Perang Rusia-Ukraina, Ketahanan Pangan Harus Prioritas
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026