Suara.com - Harga emas dunia melorot lebih dari 1,5 persen ke level terendah sejak April 2020 pada trading akhir pekan ini.
Posisi harga tertekan oleh reli panjang dolar AS dan imbal hasil Treasury karena Federal Reserve mengadopsi sikap yang lebih agresif untuk mengendalikan lonjakan inflasi.
Mengutip CNBC, Senin (26/9/2022) harga emas di pasar spot turun 1,6 persen ke harga USD1.643,51 per ounce setelah turun sebanyak 1,8 persen menjadi USD1.640.20 di awal sesi. Emas berjangka AS turun 1,8 persen menjadi USD1.651.
"Kami melihat kekuatan dolar AS tanpa henti di sini dan itu akan membuat emas rentan dalam jangka pendek," kata Edward Moya, analis senior OANDA.
Menurut dia ekonomi jelas menuju resesi. Risiko hard landing meningkat dan ini terus mendorong arus masuk ke dolar, yang merupakan berita buruk bagi emas.
Sementara itu dolar menyentuh level tertinggi 20 tahun, meredam permintaan untuk emas batangan yang dihargakan dengan greenback. Smentara imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun acuan melonjak ke level tertinggi sejak April 2010.
"Ini akan terlihat harga (emas) diperdagangkan secara sideways selama sisa tahun ini," kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan.
Inflasi yang melonjak telah mendorong beberapa bank sentral untuk memperketat kebijakan moneter. The Fed AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada hari Rabu.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena hal ini meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil seiring meningkatnya dolar, di mana emas dihargai.
Baca Juga: Rincian Harga Emas Pegadaian Jelang Akhir Pekan
"Emas dan logam semi-investasi lainnya seperti perak dan platinum kemungkinan akan terus berada di bawah tekanan sampai pasar mencapai puncak hawkish," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, dalam sebuah catatan.
Logam mulia lainnya juga turun tajam dan berada di laju penurunan mingguan. Spot silver turun 4 persen menjadi USD18,86 per ounce, paladium turun 4,8 persen menjadi USD2.066,01 dan platinum turun 4,8 persen menjadi USD856,81.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Amartha Salurkan Modal Rp30 Triliun ke 3 Juta UMKM di Pelosok
-
Indonesia akan Ekspor Sarung Tangan Medis dengan Potensi Investasi Rp 200 Miliar
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis