Suara.com - Mendag Zulkifli Hasan meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap kenaikan harga beras mengingat pemerintah akan memberi subsidi terhadap selisih harga jualnya.
"Misalnya harga beras dari Bulog sekian, lebih, bisa dibantu subsidi jadi tidak perlu khawatir sebetulnya karena dibiayai pemerintah (selisih harganya)," kata dia dalam acara Kinerja 100 Hari Kerja Menteri Perdagangan pada Minggu (25/9/2022) kemarin.
Ia juga berjanji, masyarakat tidak akan membayar lebih mahal terhadap harga beras mengingat pemerintah memiliki memiliki mekanisme cadangan stabilisasi harga dan pasokan (CSHP) ini.
Menurut dia, harga beras saat ini mulai naik karena harga gabah naik dari Rp4.400 menjadi Rp5.500 mengingat tiap daerah di Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten membuat gabah dan banyak perusahaan yang menyerap gabah tersebut.
Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menyelenggarakan operasi pasar di sejumlah wilayah dalam rangka mengendalikan kenaikan harga beras.
Dari sisi stok, ia menambahkan, saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang milik Perum Bulog mencapai 800 ribu ton sehingga masih akan mampu mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun.
Mendag juga mengaku tidak akan ragu untuk mengambil langkah dalam mengimpor beras jika memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan.
"Soal beras tidak ada tawar menawar karena (kontribusinya) terhadap inflasi 3,3 persen. Beras langka tidak kebayang. Impor pun saya rela. Agar itu betul-betul dijaga. Kalau mahal harus ada operasi pasar," kata dia, dikutip dari Antara.
Tak hanya beras, pemerintah pun akan memberi subsidi selisih harga jual untuk kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram dan jagung Rp1.500 per kilogram jika harga kedua komoditas tersebut naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca Juga: Tanggapi Peran Perum Bulog, Zulkifli Hasan: Stoknya Banyak tapi Susah Keluar, Jangan Komersil!
Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto menjelaskan mekanisme CSHP sendiri digunakan apabila harga beras lebih tinggi dari HET yaitu Perum Bulog akan turun tangan untuk mendistribusikan berasnya kemudian pemerintah membayar selisih harga beras yang ada di pasar dengan harga yang Bulog jual.
Ia menjelaskan, secara rata-rata harga beras mengalami kenaikan 0,9 persen dibandingkan tahun lalu dengan harga beras medium yang disalurkan pemerintah saat ini berada di sekitar Rp9.000 per kilogram sedangkan beras premium di sekitar Rp10.000 per kilogram.
"Jadi tidak perlu khawatir, harga pasti terkendali dan Bulog mulai besok bersama Pak Menteri Perdagangan mulai intervensi karena ada kenaikan sedikit," jelas Suhanto.
Berita Terkait
-
Mendag Zulkifli Hasan Minta Masyarakat Tak Khawatir Harga Beras Naik
-
Zulkifli Akui Sempat Gugup Jadi Mendag, Hingga Berhasil Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok dalam 100 Hari Kerja
-
Harga Beras Mengalami Kenaikan, Menteri Perdagangan: Tak Perlu Khawatir
-
Tanggapi Peran Perum Bulog, Zulkifli Hasan: Stoknya Banyak tapi Susah Keluar, Jangan Komersil!
-
Dukung Kesejahteraan Petani, Mendag Zulkifli Usulkan Anggaran Rp100 Triliun untuk Serap Hasil Tani
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera